PASURUAN-PANTURA7.com, Balai Lembaga Penerbangan Antariksa dan Atmosfer Nasional (LAPAN) di Watukosek, Kecamtan Gempol, Kabupaten Pasuruan, menyediakan 2 teleskop portable untuk mengamati fenomena langka Super Blue Blood Moon.
Pihak LAPAN tak memanfaatkan teleskop permanen, karena pertimbangan cuaca yang kurang bersahabat. Selain teleskop portable, petugas juga menyediakan 2 proyektor, yang ditempatkan di halaman kantor LAPAN.
“Kami siapkan dua teleskop portabel dan dua proyektor untuk melihat hasil tangkapan dari teleskop,” ujar Kepala LAPAN Pasuruan Dian Yudha Risdianto, Rabu (31/1/2018).
Aktifitas pengamatan akan dilakukan sejal pukul 18.00 hingga puncak gerhana bulan total, sekitar pukul 22.11 WIB. Selain alat pengamatan, LAPAN Pasuruan juga memfasilitasi warga, yang akan melakukan sholat gerhana bulan.
“Semua lapisan masyarakat, silahkan datang untuk menyaksikan fenomena alam langka ini. Kami juga mengundang Kemenag Kabupaten Pasuruan untuk memimpin sholat gerhana bulan,” jelas Yudha.
Gerhana bulan total ini terjadi setiap 152 tahun sekali. Terakhir kali, fenomena ini terjadi 152 tahun yang lalu, tepatnya pada 31 Maret 1866 lalu. Gerhana bulan total biasanya berlangsung selama 4 jam. (em/arf).
Tinggalkan Balasan