Menu

Mode Gelap
Waspada! Pasien Sakit Musiman di Jember Melonjak Gara-gara Anomali Cuaca Bocah di Paiton Curhat di Tik-tok, Ngaku jadi Korban Pencabulan Polres Pasuruan Ungkap Jaringan Narkoba, Bandar hingga Kurir Dibekuk Dinkes Lumajang Edukasi Bahaya Sound Horeg, Bukan Sekadar Berisik, Bisa Mematikan BPN Lumajang: Kami Punya Dasar Yuridis dan Fisik yang Kuat Cegah Peredaran Bendera One Piece, Polisi di Kota Probolinggo Bagikan Bendera Merah Putih ke Pengguna Jalan

Ekonomi · 6 Mar 2021 13:27 WIB

Sempat Meroket, Harga Bawang Merah Mulai Stabil


					Sempat Meroket, Harga Bawang Merah Mulai Stabil Perbesar

DRINGU-PANTURA7.com, Sempat meroket, harga bawang merah di Kabupaten Probolinggo mulai turun. Selain itu, stok komoditas dapur ini pasaran juga sudah melimpah.

Kepala Pasar Bawang Dringu, Sutaman menjelaskan, sejak dua hari ininharga bawang merah mulai menunjukkan harga normal. Harga bawang merah besar saat ini Rp 26 ribu, padahal sebelumnya diatas Rp 30 ribu per kilogram (Kg).

“Bawang merah ukuran sedang saat ini dijual kisaran Rp 21 ribu hingga Rp 22 ribu/Kg. Sedangkan bawang merah kecil berada di kisaran Rp 9 ribu sampai Rp 10 ribu/Kg,” terang Sutaman, Sabtu (6/3/2021).

Sutaman menjelaskan, selain harga yang mulai bersahabat, pasokan bawang merah dari petani juga cukup baik. Alhasil, stok bawang merah di Pasar Bawang pun cukup melimpah.

“Harga bawang merah mulai normal, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Saat ini sudah mulai banyak pembeli dari luar kota, stok bawang merah disini mencapai 27 ton, jadi sangat aman,” ujarnya.

Lantaran masih musim hujan, sambungnya, rata-rata bawang merah yang dijual petani masih kategori biasa, bukan kategori super. “Ya hanya besar saja, belum super,” ia menjelaskan.

Sutaman menyebut, membaiknya harga bawang merah juga diikuti oleh bibit bawang varietas biru lancor. Varietas ini kini diburu petani karena dinilai sangat cocok ditanam kala musim penghujan.

“Saat ini bibit barang merah banyak dicari karena petani bersiap memasuki masa tanam. Salah satunya varietas biru lancor banyak diburu petani, baik dari dalam maupun luar daerah Probolinggo,” beber Sutaman. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kekeringan, Petani Tunjungrejo Lumajang Terancam Gagal Panen

5 Agustus 2025 - 10:59 WIB

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Berkah Piodalan, Omzet UMKM dan Home Stay di Senduro Puluhan Juta

23 Juli 2025 - 16:31 WIB

Dorong UMKM Probolinggo Naik Kelas, Gus Hilman Ajak BRIN Berikan Bimtek

17 Juli 2025 - 17:12 WIB

Trending di Ekonomi