Harga Kedelai Melambung, Produsen Tahu-tempe Linglung

KEJAYAN-PANTURA7.com, Sejak dua bulan terakhir, sejumlah produsen tahu dan tempe di Desa Pacarkeling, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan, mengeluh. Pasalnya, harga bahan baku kedelai meroket.

Salah seorang produsen tempe, Fadilah, sejak harga kedelai naik, ia harus putar otak untuk menyiasati penjualannya dengan mengurangi ukuran tempe. 

Siasat itu, menurut Fadilah, terpaksa dilakukan karena opsi untuk menaikkan harga jual sulit. “Daya beli masyarakat rendah, apalagi dilanda wabah Covid-19,” katanya, Sabtu (02/01/2021).

Akibat kondisi ini, omset jualannya berkurang hingga 50 persen dari pendapatan sebelumnya. Dijelaskannya, saat ini harga kedelai mencapai Rp 95 ribu per kilogram.

“Biasanya sebelum harga kedelai naik, per hari saya mendapat keuntungan Rp 400 ribu. Saat ini, hanya mendapat keuntungan Rp 250 ribu saja,” keluh Fadilah.

Sementara itu, Khoirul Rizikin, yang merupakan produsen tahu, mengungkapkan keluhan serupa. Ia terpaksa mengurangi jumlah produksi tahu demi menghindari kerugian.

Sebelum harga kedelai melambung, dalam satu pekan ia mampu membeli 1 ton kedelai. Saat ini, ia hanya dapat membeli setengah ton saja.

“Biasanya harga tahu per kotak Rp 18 ribu, kini saya naikan menjadi Rp 20 ribu,” curhat Rizikin.

Para pelaku usaha rumahan yang mengandalkan bahan baku kedelai ini berharap, harga kedelai bisa kembali normal. Dengan begitu, daya jual tahu dan tempe kembali seperti sediakala. (*)


Editor : Efendi Muhamad
Publisher : A. Zainullah FT
 
 


Baca Juga  Pria Tanpa Busana Ditemukan Tak Bernyawa di Gempol, Korban Pembunuhan?

Baca Juga

Petani Gagal Panen, Permintaan Banyak, Harga Bawang Merah Naik

Probolinggo,- Cuaca hujan berakibat sebagian besar petani bawang merah di Probolinggo mengalami gagal panen. Di …