Menu

Mode Gelap
Baru Lima Gudang yang Siap Tampung Tembakau Petani, Pemkab Probolinggo Siapkan Sidak Rapat Paripurna DPRD Lumajang Bahas Raperda RPJMD dan Perubahan APBD 2025 Tanpa Riuh, Pemuda asal Tambakrejo Probolinggo Juarai Asian Muaythai Championship 2025 di Vietnam Pemilu Nasional dan Pilkada Dipisah, Tantangan Baru bagi Partai Politik Tersangka TKI Ilegal Akui Dapat Untung Rp2 Juta per Korban Polisi Sita Uang Rp24 Juta dalam Kasus Pengiriman TKI Ilegal di Pasuruan

Lingkungan · 3 Nov 2020 12:34 WIB

BPBD Ingatkan Potensi Banjir dan Badai


					BPBD Ingatkan Potensi Banjir dan Badai Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Potensi banjir dan badai La Nina berpotensi terjadi Desember 2020 hingga Januari 2021 mendatang termasuk di Kota Probolinggo. Bahkan hujan diperkirakan baru berakhir Maret 2021.

“Perlu langkah preventif seperti masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Kepala Badan Penanungglan Bencana Daerah (BPBD) Kota Probolinggo, Sugito Prasetio, Selasa (3/11/2020).

Potensi banjir dan badai La Nina, kata Sugito, berdasarkan hasil penelitian yang dirilis Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Sugito menambahkan, memang di Kota Probolinggo potensi banjirnya kecil karena tidak ada saluran sungai utama. Sungai utama terdekat dari Kota Probolinggo terletak di “daerah tetangga”, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo.

Banjir sesaat biasa terjadi di Kota Probolinggo karena saluran-saluran (drainase) di Kota Probolinggo tersumbat dan airnya meluber. Hal itu mengakibarkan genangan air, bahkan banjir.

“Pada hujan dengan intensitas tinggi, berkisar lima sampai enam jam, ada beberapa kelurahan yang berpotensi terjadi genangan air bahkan bisa banjir,” kata Sugito.

Seperti pada pekan lalu, kata Sugito, saat ada hujan deras sekitar lima jam, terjadi genangan air sekitar 50 Cm di sejumlah kelurahan seperti, Jati, Wiroborang, Tisnonegaran, Sukabumi dan Mayangan. Beruntung saat itu air laut sedang surut sehingga proses alirannya lancar.

Sehingga BPBD selalu mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan sekitar dan jangan sampai ada saluran air yang tersumbat oleh sampah.

“Apabila ada intensitas hujan tinggi dan saluran airnya lancar, maka kita masih bisa terbebas dari banjir dan genangan air,” pungkasnya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

GOR A. Yani Kota Probolinggo Dirancang jadi Sentra Kuliner, Libatkan 117 PKL

26 Juni 2025 - 17:45 WIB

Tata Ulang Kota, Pemkot Probolinggo Mulai Bongkar Bedak GOR A. Yani

21 Juni 2025 - 20:52 WIB

Abrasi Jebol Gedung Sekolah, Gubernur Khofifah Bangun Bronjong di Kali Kertosono

19 Juni 2025 - 17:11 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Trending di Lingkungan