Menu

Mode Gelap
Perempuan Kurir Pil Koplo di Lumajang Terkait Jaringan Narkoba dari Balik Penjara Residivis ini Bawa Kabur Motor saat Pemiliknya Teler, Kini Dibui Polisi Era Baru Polres Probolinggo, AKBP M. Wahyudin Latif Geser 10 Kapolsek Jatim Sinergi Kelola Pengaduan Publik, Lumajang Siap Tingkatkan Kualitas Tindak Lanjut SP4N-LAPOR Panjat Tembok, Dua Pria Gondol Sapi Warga Pasirian Lumajang Selipkan Sabu dalam Bungkus Permen, Dua Pengedar di Pasuruan Diciduk Polisi

Ekonomi · 13 Jul 2020 13:15 WIB

Harga Turun, Pengusaha Tunda Jual Barang Rongsok


					Harga Turun, Pengusaha Tunda Jual Barang Rongsok Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Pandemi Covid-19 juga berpengaruh terhadap pengusaha barang rongsok (bekas) seperti logam dan plastik di Kota Probolinggo. Dengan alasan harga logam hingga plastik bekas turun di tingkat pabrik, sejumlah pengusaha besi bekas menahan diri untuk tidak menjual barangnya.

Pemasok barang bekas berupa logam dan juga plastik dari Kelurahan Mayangan, H. Rasyid mengungkapkan, hampir tiap minggu barang bekas harga turun. Dicontohkan, beberapa pekan terakhir, harga besi rongsok turun dari Rp4.700 menjadi Rp3.800 per kilogram. Akibatnya, sebagian pengusaha besi tua menunda penjualan agar tak merugi.

“Turunnya harga besi tua disebabkan maraknya impor besi tua bekas dari luar negeri. “Akhir-akhir ini dipicu banyak impor besi tua dari luar negeri sehingga pasokan dalam negeri melimpah dan harga turun. Awal tahun depan mudah-mudahan harganya merangkak naik lagi,” katanya, Senin (13/7/2020)

Rasyid mengaku, pembongkaran bangkai-bangkai kapal bekas tetap dilakukan. Hanya, para pengepul besi tua masih menunda penjualan karena harga sedang kurang bagus.

“Bisnis besi tua menjadi pekerjaan alternatif bagi sebagian pengepul besi tua. Agar mendapatkan besi tua dalam jumlah banyak, tanpa tanggung-tanggung para pengusaha rela membeli kapal bekas dengan harga mencapai miliaran,” imbuhnya.

Keluhan serupa dirasakan pengusaha besi tua lainnya. Kini harga barang bekas jenis plastik turun Rp1.000 per kilogram.

Menurut H. Syaiful (55), sebelumnya harga besi rongsok yang ia kirim ke pabrik Rp 4.700 per kilogram. Namun kini, harga barang jenis plastik turun menjadi Rp3.000 per kilogram.

Menurutnya, adanya Covid -19 ini berdampak juga pada penghasilan para pemulung. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah, karena para pemulung kesulitan beraktivitas di tengah kondisi seperti saat ini.

“Para pemulung juga rentan tertular virus yang menyerang saluran pernapasan. Mudah-mudahan kondisi seperti ini dapat segera berakhir, sehingga perekonomian dapat pulih kembali,” harapnya.(*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 152 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Genjot Produksi Susu, Kementan Tebar 1.080 Sapi Perah Bunting ke 5 Wilayah di Jatim

15 Juli 2025 - 19:20 WIB

Piodalan di Pura Mandhara Giri Semeru Agung Gerakkan Ekonomi Warga Senduro

13 Juli 2025 - 14:49 WIB

Kunjungi Jember, Wamentan Dorong Peningkatan Produksi Padi

11 Juli 2025 - 20:41 WIB

Piwadalan di Pura Senduro Lumajang Jadi Simpul Tumbuhnya Ekonomi Inklusif

11 Juli 2025 - 14:20 WIB

Serangan Wereng Meluas, 11 Kecamatan di Lumajang Terancam Gagal Panen

10 Juli 2025 - 09:39 WIB

Stok Beras di Pasar Tanjung Jember Menipis, Pedagang Hanya Andalkan Stok Sisa

9 Juli 2025 - 20:29 WIB

Tak Mampu Tekan HPP, Penggilingan Padi di Pasuruan Pilih Hentikan Produksi

3 Juli 2025 - 18:55 WIB

Pasar Maron Probolinggo Siap Tingkatkan Daya Saing, Jual Produk Olahraga Jadi Daya Tarik Baru

3 Juli 2025 - 15:12 WIB

Petik Merah, Kopi Senduro Jadi Andalan Lumajang

3 Juli 2025 - 10:33 WIB

Trending di Ekonomi