Menu

Mode Gelap
Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil Tragis! Emak-emak Terlindas Truk di Jalur Pantura usai Antar Anak Bekerja Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam Cegah Penyakit Sejak Dini, 52 Siswa MI Tarbiyatul Mubtadiin Terima Vaksin MR dan HPV

Ekonomi · 10 Mei 2020 08:49 WIB

Pedagang Menu Takjil Tetap Mengais Rejeki Ditengah Pandemi


					Pedagang Menu Takjil Tetap Mengais Rejeki Ditengah Pandemi Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Pandemi corona virus disease 2019 (Covid-19) saat bulan Ramadhan, tak menghalangi warga di Kabupaten Probolinggo berjualan menu takjil. Pedagang takjil musiman masih banyak dijumpai disejumlah pusat keramaian.

Seperti yang terlihat di sudut Pasar Semampir, Kota Kraksaan, Minggu (10/5/2929) sore. Sejumlah pedagang takjil, dari penyedia minuman, kolak hingga lauk pauk seperti pepes ikan dan ayam bakar, nampak sibuk melayani pembelu.

Mereka berjualan menu takjil demi menambah pundi-pundi rupiah, dengan memanfaatkan momentum bulan puasa. Mereka pun, seolah lupa bahwa saat ini terjadi pandemi Cobid-19 dan ada seruan dari pemerintah untuk menerapkan jaga jarak.

“Jika tetap di rumah, saya gak ada tambahan penghasilan, lagipula ini setahun sekali kok. Jadi bukannya gak mau mengikuti seruan pemerintah,” kata salah satu pedagang menu takjil di Pasar Semampir, Sumiati.

Wanita asal Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan ini mengklaim, aneka takjil yang ia jual bersama pedagang lain adalah menu khas yang diburu warga saat Ramadhan. Apalagi harganya terbilang ekonomis, dari Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu per item.

Ia menambahkan, setiap hari Sumiati menghabiskan modal kurang lebih Rp 200 ribu, untuk membuat makanan dan minuman takjil. Sebagian takjil, ia beli pada orang lain untuk dijual kembali.

“Memang tidak seluruhnya ludes tapi sudah pasti kembali modal dan ada labanya. Biasanya kami dapat laba bersih setiap hari Rp. 50 sampai Rp. 100 ribu,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Umi Kulsum, penjual takjil asal Kelurahan Semampir, Kecamatan Kraksaan. Menurutnya, bulan Ramadan ini memberi berkah tersendiri, meski Covid-19 juga melanda Kabupaten Probolinggo.

“Sejak batasan operasional pasar diberlakukan, pedagang sudah banyak beralih jualan takjil. Baru malam harinya beraktivitas jualan seperti biasa,” ungkap Umi Kulsum. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 38 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

20 September 2025 - 13:28 WIB

Jembatan Beton Rp3,5 Miliar Gantikan Jembatan Bambu yang Ambruk

20 September 2025 - 12:49 WIB

Kreatif! Warga Kota Probolinggo Sulap Sayuran jadi Es Krim Favorit Bocil

20 September 2025 - 12:08 WIB

Jelang Musim Hujan, 7 Wilayah KAI Daops 9 Jember Rawan Terdampak Bencana Alam

19 September 2025 - 20:06 WIB

Pemkab Lumajang Tanggung Biaya Perawatan Korban Kecelakaan, Bupati Langsung Kunjungi RS

19 September 2025 - 18:53 WIB

Jalan Rusak Akibat Banjir Lahar, Warga Gondoruso Gotong Royong Lakukan Perbaikan

19 September 2025 - 12:51 WIB

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025

18 September 2025 - 17:53 WIB

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Trending di Ekonomi