Menu

Mode Gelap
Bupati Lumajang Tegaskan Larangan Tahan Ijazah dan Wajib Patuhi UMK Ditengah Efisiensi, Pemkot Probolinggo Digerojok Anggaran Rp40 Miliar untuk Perbaiki Infrastruktur Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember Futsal Gagal Melenggang, KONI Kota Probolinggo Sisakan 32 Cabor di Porprov Jatim 2025 Kuota Haji Lumajang 2025 Menurun Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

Lingkungan · 29 Apr 2020 10:10 WIB

Usir Ubur-ubur, PLTU Paiton Libatkan Nelayan


					Usir Ubur-ubur, PLTU Paiton Libatkan Nelayan Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Ribuan ubur-ubur yang menyerbu kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, tepatnya kanal intake Unit 1-2 milik PT PJB Unit Pembangkitan (UP), perlahan mulai berkurang.

Namun demikian, penangan terus dilakukan agar serbuan biota laut itu tak sampai menggangu sistem kelistrikanJawa Bali. Tim Paiton 1-2 masih mengupayakan dengan tetap memegang kaidah keselamatan dan kelestarian alam serta lingkungan.

“Kejadian ini bukan hal yang mudah bagi kami, karena serangan ubur-ubur ini terjadi pada saat pandemi Covid 19 dan ditengah bulan Ramadhan, namun sebagai lini terdepan kelistrikan kami berkomitmen untuk mengatasi kejadian ini dengan sepenuh hati, ” kata Direktur Utama PT PJB, Iwan Agung Firstantara, Rabu (29/4/2020).

Dikatakan Iwan, di garda terdepan terdapat 15 personil yang stand-by 24 jam non stop dengan sistem shift untuk menyaring ubur- ubur. Mereka dibantu para nelayan untuk menghalau ubur-ubur agar tidak mendekati kanal intake water.

“Di setiap jaring yang terpasang pada mesin pembangkit telah bersiap siaga juga personel yang akan menghalau masuknya populasi ubur-ubur ke mesin pembangkit. Walaupun begitu, tidak terjadi gangguan pada UP Paiton 1-2 sehingga pasokan listrik terjamin aman,” paparnya.

General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah menjelaskan, ribuan ekor ubur- ubur diketahui memasuki PLTU Paiton pada Sabtu, (25//42020) Ubur-ubur terlihat di sekitar bawah conveyor pada pukul 03.30 Wib.

“Selain tim internal, kami juga melibatkan nelayan. Ubur- ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh ubur-ubur,” tandasnya.

Serbuan ubur-ubur di kawasan objek viral nasional ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya pada tahun 2016, hal serupa juga terjadi. Bahkan penyediaan tenaga listrik di pembangkit yang memiliki daya terpasang 2×400 MW sempat terganggu. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 31 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Penutupan Tambak Udang Penyebab Limbah Hanya Janji, Warga Surati Pemkab dan DPRD Jember

30 April 2025 - 13:40 WIB

Pemkab Probolinggo Kebut Perbaikan Jembatan Rusak, Gunakan Dana Kedaruratan

28 April 2025 - 20:00 WIB

Lindungi Pengguna Jalan, KAI Jember Pasang Portal di Perlintasan Berbahaya

23 April 2025 - 04:52 WIB

Hippa di Lumajang Keluhkan Efektivitas Dam Boreng

22 April 2025 - 19:41 WIB

Pemkot Probolinggo Segera Tata Ulang Alun-alun, Siapkan Anggaran Rp10 M

18 April 2025 - 09:29 WIB

Warga Khawatir, Tanggul Penahan di DAS Gunung Semeru di Sumberwuluh Terkikis

15 April 2025 - 14:15 WIB

Musim Penghujan di Kota Probolinggo Diprediksi Berakhir Akhir April 2025

15 April 2025 - 02:58 WIB

Jembatan Pajarakan Diperbaiki, ini Jalur Alternatif untuk Hindari Kemacetan

14 April 2025 - 13:23 WIB

Warga Lumajang Menghela Napas Lega, Jalan Rusak 10 Tahun Segera Diperbaiki

13 April 2025 - 14:00 WIB

Trending di Lingkungan