Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Lingkungan · 29 Apr 2020 10:10 WIB

Usir Ubur-ubur, PLTU Paiton Libatkan Nelayan


					Usir Ubur-ubur, PLTU Paiton Libatkan Nelayan Perbesar

PAITON-PANTURA7.com, Ribuan ubur-ubur yang menyerbu kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton, tepatnya kanal intake Unit 1-2 milik PT PJB Unit Pembangkitan (UP), perlahan mulai berkurang.

Namun demikian, penangan terus dilakukan agar serbuan biota laut itu tak sampai menggangu sistem kelistrikanJawa Bali. Tim Paiton 1-2 masih mengupayakan dengan tetap memegang kaidah keselamatan dan kelestarian alam serta lingkungan.

“Kejadian ini bukan hal yang mudah bagi kami, karena serangan ubur-ubur ini terjadi pada saat pandemi Covid 19 dan ditengah bulan Ramadhan, namun sebagai lini terdepan kelistrikan kami berkomitmen untuk mengatasi kejadian ini dengan sepenuh hati, ” kata Direktur Utama PT PJB, Iwan Agung Firstantara, Rabu (29/4/2020).

Dikatakan Iwan, di garda terdepan terdapat 15 personil yang stand-by 24 jam non stop dengan sistem shift untuk menyaring ubur- ubur. Mereka dibantu para nelayan untuk menghalau ubur-ubur agar tidak mendekati kanal intake water.

“Di setiap jaring yang terpasang pada mesin pembangkit telah bersiap siaga juga personel yang akan menghalau masuknya populasi ubur-ubur ke mesin pembangkit. Walaupun begitu, tidak terjadi gangguan pada UP Paiton 1-2 sehingga pasokan listrik terjamin aman,” paparnya.

General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah menjelaskan, ribuan ekor ubur- ubur diketahui memasuki PLTU Paiton pada Sabtu, (25//42020) Ubur-ubur terlihat di sekitar bawah conveyor pada pukul 03.30 Wib.

“Selain tim internal, kami juga melibatkan nelayan. Ubur- ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut dengan tujuan menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh ubur-ubur,” tandasnya.

Serbuan ubur-ubur di kawasan objek viral nasional ini bukan yang pertama kali terjadi. Sebelumnya pada tahun 2016, hal serupa juga terjadi. Bahkan penyediaan tenaga listrik di pembangkit yang memiliki daya terpasang 2×400 MW sempat terganggu. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Inovasi Desa Purworejo Lumajang Ubah Sampah Organik Jadi Makanan Magot Bernilai Ekonomis Tinggi

28 Mei 2025 - 15:59 WIB

Dinilai Rusak Lingkungan, DPRD Jember Desak Operasional Perusahaan Tambak Dihentikan

27 Mei 2025 - 18:07 WIB

Cuaca Ekstrem Hambat Perbaikan Tanggul Kebondeli, Pemerintah Prioritaskan Keselamatan Warga

25 Mei 2025 - 18:47 WIB

DPRD Sebut Ancaman Kerusakan Makin Parah, PT Kalijeruk di Lumajang Terbukti Langgar Administrasi

25 Mei 2025 - 09:15 WIB

Alih Fungsi Lahan 1.200 Hektar di Lumajang Ancam Banjir dan Krisis Air Bersih

23 Mei 2025 - 20:41 WIB

Trending di Lingkungan