Menu

Mode Gelap
Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo Fisik Terbatas tak Halangi Para Tunanetra Unjuk Kebolehan di MTQ Jatim XXXI Jember Parkir di Selatan Alun-alun Kota Probolinggo, Motor Matic Raib Residivis Ditangkap Usai Satroni Sekolah dan TPQ Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat Kantor KUD di Beji Pasuruan Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

Lingkungan · 20 Apr 2020 06:53 WIB

Migrasi Ribuan Ubur-ubur Ganggu Nelayan


					Migrasi Ribuan Ubur-ubur Ganggu Nelayan Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com. Perairan pantai Probolinggo sejak sekitar sepekan lalu, dipenuhi ubur-ubur. Ratusan ribu ubur-ubur mewarnai pinggiran pantai utara Jawa, tepatnya di sekitar Pelabuhan Tanjung Tembaga dan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Berdasarkan informasi, hampir setiap tahun, ubur-ubur memilih untuk bermigrasi dan memenuhi perairan Pantai Mayangan Probolinggo.

“Biasanya saat peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau banyak ubur-ubur,” kata Dan Kamla Mayangan, Peltu Mess Agus Suyono, Senin (20/4/2020).

Dia mengatakan, nantinya ubur-ubur tersebut akan menghilang dengan sendirinya. “Tidak perlu dibasmi. Nanti akan pergi dengan sendirinya,” ujarnya.

Sisi lain keberadaan jutaan ubur-ubur ini, kata Agus, cukup mengganggu aktivitas para nelayan.

“Terutama saat menebar jaring, banyak ubur-ubur yang nyangkut di jaring ikan. Terpaksa para nelayan harus membersihkan,” katanya.

Hal inilah yang kemudian menambah pekerjaan para nelayan. Ubur-ubur yang tersebar secara berkelompok ini juga bisa menghambat laju kapal yang hendak berangkat melaut.
Banyak ubur-ubur mati terkena baling-baling perahu nelayan saat kapal melaju.

“Sebagian nelayan, harus mencari tempat agak ke tengah untuk mencari ikan agar terhindar dari ubur-ubur ini,’’ terangnya.

Keberadaan jutaan ubur-ubur ini juga sempat dikeluhkan beberapa masyarakat yang hendak mandi di pantai. Mereka akhirnya urung untuk mandi lantaran khawatir akan bahaya yang ditimbulkan ubur-ubur ini.

Rony, warga Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, mengaku, tidak berani untuk memancing ikan di pantai. “Takut terganggu ubur-ubur,” katanya.

Ia menambahkan, sejak empat hari lalu ubur-ubur ini muncul dan bergerombol di tepi pantai. “Enggak tahu kapan pindahnya,” katanya.

Meski tidak berbahaya, namun kulit ubur-ubur yang berlendir jika mengenai kulit manusia akan menimbulkan alergi dan demam. Sehingga diimbau agar warga tidak berenang di sekitar kerumunan ubur–ubur.

Diperkirakan fenomena tahunan ini akan terus berlanjut saat akan memasuki musim kemarau nanti, atau dua minggu ke depan. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Muhammad Rizal


Artikel ini telah dibaca 41 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Era Baru Dimulai, Nun Hafid dan Kiai Wasik Pimpin NU Kraksaan

14 September 2025 - 23:02 WIB

AWS dan ARG, Dua Alat Pemantau Cuaca Andalan Baru BPBD Lumajang

14 September 2025 - 12:03 WIB

Jelang Konfercab NU Kraksaan, JIN: Regenerasi Pengurus jadi Kunci, Kembalikan Marwah NU

13 September 2025 - 12:17 WIB

Mekarnya Tabebuya di Embong Kembar, Ketika Lumajang Menyulap Diri Jadi Negeri Sakura

12 September 2025 - 13:06 WIB

Trending di Lingkungan