Menu

Mode Gelap
Mediasi Buntu, Paguyuban Pedagang Oleh-oleh Haji Keukeh Berjualan di Sekitar Masjid Alun-alun Tinjau Pembangunan Jembatan Penghubung Condong – Brabe, Gus Haris Upayakan Akses Permanen Kesetrum Saat Kegiatan Sekolah, Siswa SMPN 3 Kota Pasuruan Tewas Tiga Direktur BUMD Lumajang Mundur, Bupati Siapkan Seleksi Visioner dan Audit PD Semeru Kesiapan Maksimal Lumajang Jaga Kesehatan Masyarakat di Tengah Tren Positif Covid-19 Nasional Sepasang Kekasih Kena Begal di Jalan Barito Kota Probolinggo, Motor Raib

Lingkungan · 20 Apr 2020 06:53 WIB

Migrasi Ribuan Ubur-ubur Ganggu Nelayan


					Migrasi Ribuan Ubur-ubur Ganggu Nelayan Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com. Perairan pantai Probolinggo sejak sekitar sepekan lalu, dipenuhi ubur-ubur. Ratusan ribu ubur-ubur mewarnai pinggiran pantai utara Jawa, tepatnya di sekitar Pelabuhan Tanjung Tembaga dan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP), Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo.

Berdasarkan informasi, hampir setiap tahun, ubur-ubur memilih untuk bermigrasi dan memenuhi perairan Pantai Mayangan Probolinggo.

“Biasanya saat peralihan dari musim penghujan ke musim kemarau banyak ubur-ubur,” kata Dan Kamla Mayangan, Peltu Mess Agus Suyono, Senin (20/4/2020).

Dia mengatakan, nantinya ubur-ubur tersebut akan menghilang dengan sendirinya. “Tidak perlu dibasmi. Nanti akan pergi dengan sendirinya,” ujarnya.

Sisi lain keberadaan jutaan ubur-ubur ini, kata Agus, cukup mengganggu aktivitas para nelayan.

“Terutama saat menebar jaring, banyak ubur-ubur yang nyangkut di jaring ikan. Terpaksa para nelayan harus membersihkan,” katanya.

Hal inilah yang kemudian menambah pekerjaan para nelayan. Ubur-ubur yang tersebar secara berkelompok ini juga bisa menghambat laju kapal yang hendak berangkat melaut.
Banyak ubur-ubur mati terkena baling-baling perahu nelayan saat kapal melaju.

“Sebagian nelayan, harus mencari tempat agak ke tengah untuk mencari ikan agar terhindar dari ubur-ubur ini,’’ terangnya.

Keberadaan jutaan ubur-ubur ini juga sempat dikeluhkan beberapa masyarakat yang hendak mandi di pantai. Mereka akhirnya urung untuk mandi lantaran khawatir akan bahaya yang ditimbulkan ubur-ubur ini.

Rony, warga Kelurahan Jati, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, mengaku, tidak berani untuk memancing ikan di pantai. “Takut terganggu ubur-ubur,” katanya.

Ia menambahkan, sejak empat hari lalu ubur-ubur ini muncul dan bergerombol di tepi pantai. “Enggak tahu kapan pindahnya,” katanya.

Meski tidak berbahaya, namun kulit ubur-ubur yang berlendir jika mengenai kulit manusia akan menimbulkan alergi dan demam. Sehingga diimbau agar warga tidak berenang di sekitar kerumunan ubur–ubur.

Diperkirakan fenomena tahunan ini akan terus berlanjut saat akan memasuki musim kemarau nanti, atau dua minggu ke depan. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Muhammad Rizal


Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemotongan Hewan Kurban di Probolinggo Libatkan 243 Desa, Tahun Depan Target Sapu Bersih

15 Juni 2025 - 16:29 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Polres Probolinggo Kerahkan Personel Bersih-bersih Bromo

14 Juni 2025 - 20:35 WIB

Lahan Pertanian di Lereng Bromo Jarang Tersentuh Pupuk Subsidi, Pemkab Probolinggo Cari Solusi

13 Juni 2025 - 19:16 WIB

Gunung Raung Erupsi, KAI Jember Pastikan Perjalanan Kereta Api Tetap Aman

13 Juni 2025 - 18:46 WIB

Kembangkan Potensi Daerah, PWI Probolinggo Raya Suguhkan Program ‘KOPI PAIT’

12 Juni 2025 - 18:54 WIB

Pasca Yadnya Kasada, Satu Ton Sampah Berserakan di Kawasan Bromo

12 Juni 2025 - 16:20 WIB

Gunung Raung Erupsi, Kolom Abu Setinggi 750 Meter

11 Juni 2025 - 16:19 WIB

Selisih Dua Hari, Jamaah Aboge di Leces Shalat Idul Adha Hari Ini

8 Juni 2025 - 12:13 WIB

Libur Idul Adha, 29.733 Penumpang Naik Kereta Api di Daop 9 Jember

7 Juni 2025 - 15:49 WIB

Trending di Regional