Menu

Mode Gelap
Kankemenag Kota Probolinggo Bakal Berangkatkan 213 Jamaah Calon Haji, Dilepas Tanggal 26 Mei Jadi Tuan Rumah Pesta Miras yang Tewaskan 2 Orang, Kades Temenggungan Ngaku Tidak Tahu Kasus PMK di Probolinggo, 51 Ekor Sapi Terpapar, 2 Mati, 9 Sembuh Kunjungan Industri Dinilai Penting Bagi Siswa SMK, ini Beberapa Alasannya Singa Betina TWSL Kota Probolinggo Bunting, Kandang Mulai Disterilkan Bupati Lumajang Perkuat Perlindungan Pekerja Migran Indonesia di Luar Negeri

Ekonomi · 9 Apr 2020 05:50 WIB

Dampak Covid-19, Omzet Pedagang Anjlok


					Dampak Covid-19, Omzet Pedagang Anjlok Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com,Pusat perbelanjaan di Kota Probolinggo mulai terpukul imbas dari pandemi virus Corona (Covid-19). Hal ini terlihat di salah satu pusat penjualan jam di Jalan Panglima Sudirman, Kota Probolinggo.

Pemilik toko jam, Andre mengaku, omzet penjualannya merosot tajam. Dikatakan omzetnya turun hingga sekitar 80% dibandingkan Covid-19 merebak.

“Drastis banget. Kalau biasanya omzet Rp1-2 juta, sekarang paling dapat Rp 400 ribu per hari. Jadi drastis banget,” katanya, Kamis (9/4/2020).

Hal itu terlihat dari sepinya pembeli di pusat perbelanjaan di “jantung” Kota Probolinggo. Apalagi setelah Walikota Probolinggo menerbitkan Surat Edaran yang berisi pembatasan tempat usaha hanya bisa beroperasi pukul 07.00-19.00. Atau harus tutup pada pukul 19.00-07.00.

“Sebelumnya pembeli sudah sepi, apalagi sekarang jam beroperasinya tempat usaha dibatasi hingga jam 19.00, omzet semakin turun,” kata Andre. Soalnya, biasanya sebelumnya masih ada beberapa pembeli yang mampir ke tokonya di malam hari hingga pukul 21.00.

Hal sama terjadi pada pemilik toko jam tangan lainny. Sejumlah pelayan toko terlihat lebih banyak duduk menunggu calon pembeli. Sesekali mereka berdiri sembari menawarkan dagangannya kepada orang yang lewat.

“Biasanya melayani customer sekarang gak ada. Biasanya jam segini ramai-ramainya ngejar-ngejar omzetnya. Sekarang nggak ada kan. Kenyataannya sekarang drastis menurun,” sebut Irul, salah seorang pedagang.

Ia pun menceritakan bagaimana penurunan omzet itu amat terasa. Penurunannya bahkan hingga 80%. “Sehingga sangat terbebani dengan biaya sewa tempat usaha,” katanya. (*)


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Muhammad Rizal


Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Hari Buruh Internasional, Mahasiswa dan Pekerja Lurug Gedung DPRD Jember

1 Mei 2025 - 19:16 WIB

Peringati Hari Buruh, Pemkab Probolinggo Ajak Serikat Pekerja dan Pengusaha Perkuat Kolaborasi

1 Mei 2025 - 16:43 WIB

Kemenag Lumajang Prioritaskan Keselamatan dan Kenyamanan Jamaah Haji Lansia

1 Mei 2025 - 15:40 WIB

KAI Daop 9 Jember Persempit Perlintasan JPL 09, Hanya Boleh Dilalui Kendaraan Bermotor

1 Mei 2025 - 14:02 WIB

Unjuk Kemesraan, Bupati dan Wakil Bupati Jember Kompak Hadiri Milad PKS

28 April 2025 - 19:45 WIB

Sambangi MUI, Forum Peduli Akhlaq Desak Para Pemabuk di SGM Kraksaan Ditindak Tegas

28 April 2025 - 19:29 WIB

Nikah Dini di Lumajang Terancam Tak Dapat Bansos

28 April 2025 - 15:35 WIB

Gelar Halal Bihalal, IKA PMII UNZAH Genggong Rajut Harmoni Alumni

27 April 2025 - 21:22 WIB

Bantuan Anak Yatim di Lumajang: Proses Pengajuan dan Persyaratan Harus Jelas

27 April 2025 - 09:29 WIB

Trending di Sosial