Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Ekonomi · 27 Mar 2020 04:16 WIB

Virus Corona Merebak, PKL Alun-alun Hanya Kantongi Rp30 Ribu Sehari


					Virus Corona Merebak, PKL Alun-alun Hanya Kantongi Rp30 Ribu Sehari Perbesar

MAYANGAN-PANTURA7.com, Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang biasa berjualan di seputar Alun-alun di Kota Probolinggo mengeluhkan sepinya pembeli dalam beberapa hari belakangan. Mereka meyakini, omzet dagangan turun drastis karena mewabahnya virus corona (Covid-19).

Salah seorang penjual makanan dan minuman (mamim), Amir (32) menyebut, sudah 10 hari ini omzetnya turun karena stand jualannya sepi pembeli. Mayoritas pelangganya adalah pelajar dan aparatur sipil negara (ASN), yang saat ini belajar dan bekerja dari rumah.

“Sebenarnya saya juga merasa khawatir tertular virus corona karena berada di tempat umum. Namun saya harus tetap berjualan untuk menafkahi keluarganya,’’ terang Amir, Jum,at (27/3/2020)

Ia berharap, pandemik virus corona segera tertangani sehingga tidak berdampak terhadap roda perekoniman masyarakat ekonomi menengah ke bawah seperti dirinya. “Kalau begini terus, kita yang kelimpungan,” keluh Amir.

Kondisi yang lebih memprihatinkan dialami oleh Usman (40), penjual es tebu yang juga berjualan Alun-alun Kota Probolinggo. Ia menjelaskan, pendapatannya saat ini anjlok hingga 70 peren jika dibandingkan dengan sebelumnya.

“Sebelum ramai soa corona, dalam sehari saya mengantongi Rp150 ribu hingga Rp200 ribu. Namun saat ini, omset jualan hanya sekitar Rp30 ribu dalam sehari,” ceritanya.

Omset senilai Rp30 ribu itu, lanjutnya, didapat setelah dia berjualan hingga malam hari. “Buka pagi, biasanya sore sudah habis. Sekarang harus buka sampai malam, itupun dapatnya tidak seberapa,” ucapnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : Rizal Wahyudi


Artikel ini telah dibaca 17 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga

18 September 2025 - 16:33 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Demi Kedaulatan dan Kepentingan Rakyat, PKB Dukung RUU Pengelolaan Ruang Udara

18 September 2025 - 09:21 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Kemarau Basah di Lumajang Picu Longsor, Banjir, dan Ancaman Lahar Dingin Semeru

17 September 2025 - 20:06 WIB

Gunung Semeru Erupsi 2.449 Kali Sepanjang Januari Hingga September

17 September 2025 - 19:52 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Tak Hanya Belanja, Gubernur Khofifah Bagikan Sembako untuk Pedagang Pasar

17 September 2025 - 16:52 WIB

Trending di Nasional