Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Pendidikan · 28 Jan 2020 13:26 WIB

Bangun Mental Anak, Andalkan Menggambar dan Mewarnai


					Bangun Mental Anak, Andalkan Menggambar dan Mewarnai Perbesar

KRAKSAAN-PANTURA7.com, Maraknya kasus pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur di Kabupaten Probolinggo, memantik simpati berbagai pihak. Pendampingan terhadap pun diperketat, baik oleh orang tua, guru hingga pemerhati anak.

Seperti yang dilakukan komunitas Probolinggo berkarya. Komunitas seniman ini terjun ke sejumlah Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Probolinggo. Mereka memberikan pendampingan dan edukasi kepada anak di bawah umur.

Dikatakan oleh Inisiator Probolinggo berkarya, Indah Sari, pendampingan yang diterapkan melalui metode menggambar dan mewarnai, bertujuan agar anak-anak tidak hanya merasa diperhatikan oleh orang-orang dekat mereka.

“Dengan pendampingan ini, kami menunjukkan kepada mereka, bahwa masih banyak orang jauh ataupun orang luar yang peduli dan perhatian kepada mereka. Melalui cara yang cocok dengan usia mereka,” kata Indah Sari, Selasa, (28/1/2020).

Terapan pendekatan melalui metode tersebut, menurut Indah, selain untuk melatih ketrampilan anak-anak, diharapkan juga bisa mendengar uneg-uneg yang mereka rasakan. Sehingga nantinya mereka bisa terbuka dan tidak ekslusif.

“Sekitar 2 sampai 3 jam kami dampingi, baru kita temani curhat. Kali ini masih di SD dan MI sekitar Kelurahan Sidopekso, Kecamatan Kraksaan. Kami targetkan pendampingan hingga ke pelosok daerah, setidaknya ada sedikit mental keberanian terbangun,” tuturnya.

Kedepannya, wanita asal Kelurahan Semampir ini berharap, pendampingan yang ia berikan kepada anak-anak di bawah umur, juga ditiru oleh pihak sekolah. sehingga anak-anak bisa merasa tidak kurang teman bermain.

“Metode yang sama diharapkan juga dilakukan sekolah sekolah. Agar anak-anak ini tidak merasa sendiri, terutama untuk korban kekerasan atau pelecehan dalam keluarga,” ia menjelaskan.

Sekedar informasi, selama Januari 2020 saja, terdapat 2 kasus asusila anak di Kabupaten Probolinggo, tepatnya di Kecamatan Paiton dan Tegalsiwalan. Kedua korban merupakan anak di bawah umur, dengan pelaku orang – orang terdekatnya. (*)


Editor : Efendi Muhammad
Publisher : A. Zainullah FT


Artikel ini telah dibaca 6 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim

18 September 2025 - 19:40 WIB

Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025

18 September 2025 - 17:53 WIB

Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu

17 September 2025 - 17:27 WIB

Satpolairud Polres Pasuruan Kota Tempati Gedung Baru di Panggungrejo

16 September 2025 - 18:51 WIB

Pasca Laka Maut di Jalur Bromo, Usulan Pembangunan Jalur Penyelamat Menguat

16 September 2025 - 14:41 WIB

Pemandu Wisata Ilegal Diblacklist 5 Tahun dari TNBTS

16 September 2025 - 13:11 WIB

Rehabilitasi Alun-alun Lumajang Segera Dimulai, DLH Tunggu Terbitnya Jaminan Pelaksanaan

16 September 2025 - 12:35 WIB

Paralayang di Kawasan Bromo Dilarang, Pelanggar Terancam Sanksi Adat

15 September 2025 - 16:32 WIB

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Trending di Sosial