Menu

Mode Gelap
Razia Miras, Polres Probolinggo Sita Belasan Botol Masuki Musim Pancaroba, Hujan Masih Mengguyur Kota Probolinggo Pelaku Pemerkosaan Anak Kandung di Randuagung Lumajang Jadi Tersangka Tanggapi Miras di Temenggungan, Bupati Gus Haris, Sudah Ada Permendagri-nya, Inspektorat Akan Kaji Truk Pasir Terguling di Jalur Lahar Gunung Semeru, Sopir Selamat Bupati Gus Haris Dorong K-Sarbumusi jadi Katalisator Kesejahteraan Buruh dan Pertumbuhan Industri di Probolinggo

Gaya Hidup · 19 Mei 2019 07:39 WIB

‘Nyervis’ Saat Ramadan, 5 Pemandu Lagu Dicokok


					‘Nyervis’ Saat Ramadan, 5 Pemandu Lagu Dicokok Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Lima wanita pemandu lagu dicokok Satuan Polisi Pamong Praja (Satool PP) Kabupaten Probolinggo, Minggu (19/5/2019) sekitar pukul 11.30 WIB. Mereka dikeler petugas saat ‘nyervis’ tamu di sebuah tempat karaoke di Kecamatan Paiton.

Lima pemandu lagu yang lazim disebut ‘purel’ ini masing-masing adalah DSS (21), KK (24), DS (20), SL (23), MJ (20). Seluruhnya tercatat merupakan warga Kabupaten Probolinggo.

Kasi Opsdal Tim Reaksi Cepat (TRC) Satpol PP Kabupaten Probolinggo Mashudi mengatakan, cipta kondisi ramadan tersebut sudah sesuai dengan surat edaran (SE) bupati nomor 451/178/426.33/2019 tentang menjaga kesucian bulan ramadhan.

“Awalnya kita hanya sekedar berpatroli untuk memastikan keamanan dari wilayah Kecamatan Kraksaan sampai ke Paiton. Setelah sampai di Paiton, kami dapati tempat karaoke yang masih buka di siang bolong,” kata Mashudi.

Petugas lantas bergegas melakukan penggerebekan. Hasilnya, didapati lima purel sedang asyik melayani tamu karaokean di salah satu room di rumah karaoke JR. Petugas pun menjaring 5 wanita muda tersebut.

“Mereka sudah tidak bisa mengelak lagi dan untuk kabur juga tidak bisa karena sudah kami kepung. Kami bawa mereka ke markas dan memanggil si pemilik tempat karaoke,” ujar Hudi saat ditemui di kantornya.

Terpisah, pemilik tempat karaoke keluarga JR, Yahya berkilah bahwa tempat karaoke miliknya hanya hari ini saja buka operasi selama bulan puasa. Bukanya pun menurut Yahya, karena desakan para pemandu lagu.

“Anak-anak (pemandu lagu, red) mendesak untuk dibuka, karena mereka tidak punya uang untuk lebaran . Karena kasihan, jadinya saya turuti untuk dibuka,” tutur Yahya menjelaskan.

Pasca penggerebekan ini, ia selaku pemilik tempat hiburan menjamin, akan melakukan penutupan hingga lebaran nanti. “Akan dibuka lagi kalau sesudah bulan puasa,” janji Yahya. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 32 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

27 Jemaah Haji Lumajang Diberangkatkan Mendadak

9 Mei 2025 - 06:22 WIB

Mantapkan Persiapan, 894 Jamaah Calon Haji Probolinggo Manasik di Miniatur Ka’bah

8 Mei 2025 - 19:46 WIB

KA Mutiara Timur Tambahan Sambut Libur Waisak 2025, Beroperasi 5 Hari

8 Mei 2025 - 10:39 WIB

Babul Arifandhie Pimpin PWI Probolinggo Raya, Usung Visi Jos Mantab!

7 Mei 2025 - 16:38 WIB

Satumi, Jemaah Haji Tertua Lumajang Mendapat Perhatian Khusus di Pendopo Arya Wiraraja

7 Mei 2025 - 15:17 WIB

Verdi Pratama Jemaah Haji Termuda dari Lumajang Siap Jalankan Haji Dengan Penuh Rasa Syukur

7 Mei 2025 - 14:41 WIB

Tak Menyangka, Janda 101 Tahun Dihadiahi Haji oleh Ketiga Anaknya

6 Mei 2025 - 16:45 WIB

Dua Jurnalis ‘Duel’ Perebutkan Posisi Ketua PWI Probolinggo Raya

6 Mei 2025 - 08:11 WIB

KAI Daop 9 Jember Tawarkan Sensasi Nikmati Keindahan Alam Diatas Kereta

3 Mei 2025 - 18:48 WIB

Trending di Regional