Menu

Mode Gelap
Innalillahi! Mr. X Ditemukan Membusuk di Jalur Pendakian Gunung Arjuno Top! Jember Marching Band Sabet 5 Emas di Kejuaraan Dunia Malaysia Kala Khofifah Turun Ke Sungai Legundi Probolinggo, Bersihkan Sampah Bersama Warga Finis di Posisi Tiga, Jember Raih 11 Medali di MTQ XXXI Jawa Timur Polisi Tetapkan 5 Tersangka Pengeroyokan di Gondang Wetan Pasuruan, Seluruhnya Pelajar Warga 4 Desa Bergotong Royong Bangun Akses Baru di Senduro Lumajang

Budaya · 14 Apr 2019 00:59 WIB

Kue Rangin di Probolinggo Bertahan di Tepi Zaman


					Kue Rangin di Probolinggo Bertahan di Tepi Zaman Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kue rangin, salah satu jajanan yang masih bertahan di era modern ini, seolah tak lekang oleh waktu. Di saat kue-kue lain selalu berkreasi dengan teknologi,  kue rangin, sedemikian sederhana. Komposisinya, parutan kelapa muda, tepung beras, tepung terigu,  dengan toping gula pasir.

Salah satu pedagang kue rangin, Hasan (52) asal Sukorejo, Kabupaten Pasuruan yang mangkal di Jalan dr Saleh, Kota Probolinggo ini mengaku,  dirinya sudah 32 tahun berprofesi sebagai pedagang kue rangin. Dari ia lajang sampai kini memiliki sejumlah anak.

Keuntungan yang didapatnya sehari sekitar Rp 80.000 sampai dengan Rp 100.000. Besarnya keuntungan tergantung dari harga kelapa, sebagai bahan baku utamanya.

Bila harga kelapa naik, keuntungan yang didapatnya juga sedikit. Sedangkan harga jual kue rangin Rp 500 per biji.

“Sudah puluhan tahun saya berjualan. Kalau dulu keliling tetapi kalau sekarang saya menetap saja pakai gerobak,” ujar Hasan, Minggu (14/4/2019).

Kue Rangin yang hingga kini masih bertahan. (Foto : Rahmad Soleh).

Ia mengungkapkan alasannya tetap bertahan jual kue rangin, karena selain sedikit yang berjualan, ia ingjn melestarikan kuliner tradisional.

“Ya tetap bertahan saja, memang sih untungnya tidak terlalau besar. Tapi yang suka itu masih ada. Sehingga saya sampai sekarang tetap berjualan,” tandasnya.

Salah satu pembeli, Nabila (25) mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta ini mengaku, suka dengan kue rangin berbahan santan dan kelapa ini. Ia memang suka kue modern, tapi susah move on dari kue rangin.

“Banyak sih kue-kue modern kayak brownies, kue lapis tapi masih aja suka kue rangin. Kalau gak beli seminggu sekali rasanya gak enak,” ujar dara cantik asal Surabaya ini. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 35 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo

9 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Trending di Budaya