PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kue rangin, salah satu jajanan yang masih bertahan di era modern ini, seolah tak lekang oleh waktu. Di saat kue-kue lain selalu berkreasi dengan teknologi, kue rangin, sedemikian sederhana. Komposisinya, parutan kelapa muda, tepung beras, tepung terigu, dengan toping gula pasir.
Salah satu pedagang kue rangin, Hasan (52) asal Sukorejo, Kabupaten Pasuruan yang mangkal di Jalan dr Saleh, Kota Probolinggo ini mengaku, dirinya sudah 32 tahun berprofesi sebagai pedagang kue rangin. Dari ia lajang sampai kini memiliki sejumlah anak.
Keuntungan yang didapatnya sehari sekitar Rp 80.000 sampai dengan Rp 100.000. Besarnya keuntungan tergantung dari harga kelapa, sebagai bahan baku utamanya.
Bila harga kelapa naik, keuntungan yang didapatnya juga sedikit. Sedangkan harga jual kue rangin Rp 500 per biji.
“Sudah puluhan tahun saya berjualan. Kalau dulu keliling tetapi kalau sekarang saya menetap saja pakai gerobak,” ujar Hasan, Minggu (14/4/2019).

Kue Rangin yang hingga kini masih bertahan. (Foto : Rahmad Soleh).
Ia mengungkapkan alasannya tetap bertahan jual kue rangin, karena selain sedikit yang berjualan, ia ingjn melestarikan kuliner tradisional.
“Ya tetap bertahan saja, memang sih untungnya tidak terlalau besar. Tapi yang suka itu masih ada. Sehingga saya sampai sekarang tetap berjualan,” tandasnya.
Salah satu pembeli, Nabila (25) mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta ini mengaku, suka dengan kue rangin berbahan santan dan kelapa ini. Ia memang suka kue modern, tapi susah move on dari kue rangin.
“Banyak sih kue-kue modern kayak brownies, kue lapis tapi masih aja suka kue rangin. Kalau gak beli seminggu sekali rasanya gak enak,” ujar dara cantik asal Surabaya ini. (*)
Penulis: Rahmad Soleh
Editor: Ikhsan Mahmudi
Tinggalkan Balasan