Menu

Mode Gelap
Polisi Tangkap Terduga Pencuri Sapi di Lumajang, Satu Tersangka Buron Mabuk Jadi Pemicu Kejahatan, 3 Pemuda di Lumajang Keroyok Korban dan Curi Motor Polisi Temukan Celana Korban di Septic Tank saat Rekonstruksi Kasus Wanita Tewas Telanjang di Pasuruan Gerbong Mutasi Polri Bergulir, Kapolres Probolinggo Bergeser ke Polda Metro Jaya Melawan saat Ditangkap, Residivis Curanwan di Lumajang Ditembak Polisi Empat Terdakwa Pengedar Ganja Semeru Divonis 20 Tahun Penjara

Budaya · 14 Apr 2019 00:59 WIB

Kue Rangin di Probolinggo Bertahan di Tepi Zaman


					Kue Rangin di Probolinggo Bertahan di Tepi Zaman Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kue rangin, salah satu jajanan yang masih bertahan di era modern ini, seolah tak lekang oleh waktu. Di saat kue-kue lain selalu berkreasi dengan teknologi,  kue rangin, sedemikian sederhana. Komposisinya, parutan kelapa muda, tepung beras, tepung terigu,  dengan toping gula pasir.

Salah satu pedagang kue rangin, Hasan (52) asal Sukorejo, Kabupaten Pasuruan yang mangkal di Jalan dr Saleh, Kota Probolinggo ini mengaku,  dirinya sudah 32 tahun berprofesi sebagai pedagang kue rangin. Dari ia lajang sampai kini memiliki sejumlah anak.

Keuntungan yang didapatnya sehari sekitar Rp 80.000 sampai dengan Rp 100.000. Besarnya keuntungan tergantung dari harga kelapa, sebagai bahan baku utamanya.

Bila harga kelapa naik, keuntungan yang didapatnya juga sedikit. Sedangkan harga jual kue rangin Rp 500 per biji.

“Sudah puluhan tahun saya berjualan. Kalau dulu keliling tetapi kalau sekarang saya menetap saja pakai gerobak,” ujar Hasan, Minggu (14/4/2019).

Kue Rangin yang hingga kini masih bertahan. (Foto : Rahmad Soleh).

Ia mengungkapkan alasannya tetap bertahan jual kue rangin, karena selain sedikit yang berjualan, ia ingjn melestarikan kuliner tradisional.

“Ya tetap bertahan saja, memang sih untungnya tidak terlalau besar. Tapi yang suka itu masih ada. Sehingga saya sampai sekarang tetap berjualan,” tandasnya.

Salah satu pembeli, Nabila (25) mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta ini mengaku, suka dengan kue rangin berbahan santan dan kelapa ini. Ia memang suka kue modern, tapi susah move on dari kue rangin.

“Banyak sih kue-kue modern kayak brownies, kue lapis tapi masih aja suka kue rangin. Kalau gak beli seminggu sekali rasanya gak enak,” ujar dara cantik asal Surabaya ini. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 28 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Basuh Kaki Orang Tua, Tradisi Siswa di Kota Probolinggo saat Hadapi Kelulusan

19 Juni 2025 - 14:48 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu, Harmoni Seni dan Pelestarian Alam

19 Juni 2025 - 14:11 WIB

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten

11 Juni 2025 - 14:37 WIB

Mengenal Sate Lanjeng, Tradisi Tahunan Santri Bani Rancang Probolinggo saat Idul Adha

10 Juni 2025 - 06:35 WIB

Ngater Kajien Iringi Keberangkatan Belasan Jamaah Calon Haji asal Pulau Gili Ketapang

25 Mei 2025 - 13:17 WIB

Desa Senduro, Permata Lumajang dalam Program Berseri: dari Alam hingga Moderasi Beragama

19 Mei 2025 - 17:20 WIB

Pradaksina, Ritual Puncak Perayaan Waisak di Klenteng Tri Dharma Sumber Naga Probolinggo

13 Mei 2025 - 08:54 WIB

Pariwisata Lumajang Butuh Inklusi Pelaku Lokal, Bukan Sekadar Panggung untuk EO Luar

11 Mei 2025 - 16:10 WIB

Batu Badar Besi Semeru, Ikon Langka dari Lumajang

11 Mei 2025 - 10:26 WIB

Trending di Budaya