Menu

Mode Gelap
Sidak Pembangunan Gedung Inspektorat, DPRD Kota Probolinggo Pesimis Pengerjaan Tepat Waktu Dana Sosialisasi Raperda DPRD Jember Bermasalah, Kejaksaan Sita Rekening Rekanan Tak Hanya Belanja, Gubernur Khofifah Bagikan Sembako untuk Pedagang Pasar Kemarau Basah Picu Risiko Banjir Lahar Semeru, Enam Kecamatan Masuk Zona Rawan Upaya Pencurian Motor di Pasuruan Gagal, Pelaku Terluka Akibat Bondet Meledak Perjuangan Ahmad Musaddad, Qari Tunanetra Asal Jember yang Tampil Memukau di MTQ XXXI Jatim

Kesehatan · 21 Mar 2019 09:46 WIB

Akibat DBD, 244 Orang Dirawat, 5 Meninggal Dunia


					Akibat DBD, 244 Orang Dirawat, 5 Meninggal Dunia Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Kasus Demam Berdarah Dengeu (DBD) di Kabupaten Probolinggo terus meningkat. Selama Januari-Februari 2019, tercatat 144 warga terjangkit sehingga harus dirawat di rumah sakit dan puskesmas. Dari jumlah itu, sebanyak 4 penderita meninggal dunia.

Memasuki pekan ketiga Maret 2019, penderita DBD melonjak hampir dua kali lipat dengan tambahan 100 penderita dengan satu orang meninggal dunia. Secara keseluruhan, terdapat 244 penderita dengan lima pasien yang meninggal dunia.

“Tidak sampai satu bulan sudah ada 100 pasien DBD baru, bahkan satu pasien meninggal dunia. Jumlah ini saya prediksi masih akan bertambah,” kata Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular (P2PM) Dinkes Kabupaten Probolinggo, Dewi Vironica, Kamis (21/3/2019).

Dalam musim pancaroba kali ini, pihaknya menurut Dewi, sudah melakukan pengasapan (Fogging) di berbagai wilayah Kabupaten Probolinggo untuk mengantisipasi peningkatan pasien DBD. Namun diluar itu, ia meminta peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan.

“Kami sudah lakukan fogging di sedikitnya 50 lokasi di wilayah Kabupaten Probolinggo untuk mengurangi peningkatan pasien DBD. Akan tetapi kesadaran masyarakat lebih penting untuk memberantas jentik-jentik nyamuk,” terang dia.

Merujuk tren penderita DBD selama 3 tahun terakhir di Kabupaten Probolinggo, jumlah tertinggi ada di tahun 2016 dengan 487 pasien. Lalu tahun 2017 sebanyak 241 pasien dan tahun 2018 sebanyak 80 pasien. Sementara di tahun 2019, memasuki bulan ke-3 jumlah penderita sudah mencapai 244 pasien. (*)

 

 

 

Penulis : Moh Ahsan Faradies

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Innalillahi! HM. Buchori, Eks Wali Kota Probolinggo Dua Periode Meninggal Dunia

15 September 2025 - 15:04 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Meriahnya Pembukaan MTQ XXXI Jatim di Jember, Diwarnai Pertunjukan Drone dan Tari Taksu Ilahi

14 September 2025 - 06:57 WIB

MTQ Jawa Timur XXXI di Jember Resmi Dibuka, Disebut Setara Even Nasional

14 September 2025 - 06:33 WIB

Trending di Pemerintahan