Menu

Mode Gelap
Ban Meletus dan Terjebak di Rel, Nissan Serena Dihantam Kereta Api di Probolinggo Cegah Sengketa, KAI Daop 9 Jember dan Kejari Kota Probolinggo Sepakati Kerjasama Dialog Terbuka di Candi Jabung, Gus Haris Ajak Mahasiswa Bersamai Pemda Majukan Probolinggo Sering Ditutupi Pintu dan Tuntutan Ekonomi, Motivasi Pria Mutilasi Istri Sirinya di Pacet Mojokerto Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi Coretan Provokatif Muncul di Sejumlah Titik Kota Pasuruan, Kritisi Kepolisian

Lingkungan · 10 Mar 2019 10:31 WIB

Bantaran Sungai Pekalen Disulap Jadi Kawasan Tangguh Bencana


					Bantaran Sungai Pekalen Disulap Jadi Kawasan Tangguh Bencana Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Dinas PU Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur bersama Pemkab Probolinggo melakukan normalisasi Sungai  Pekalen. Normalisasi sungai yang membelah 3 kecamatan itu dilakukan sejak 18 Februari 2019 lalu.

Normalisasi sungai di lereng Pegunungan Argopuro ini menyentuh 3 titik lokasi, melibatkan 2 unit eskavator. Prioritas normalisasi sungai dilakukan disekitar pemukiman warga, kawasan sekitar jembatan dan pelurusan alur sungai.

“Normalisasi sungai pekalen sebagai upaya antisipasi dan mengamankan fasilitas umum serta permukiman dari banjir,” terang Kalaksa BPBD Kabupaten Probolinggo, Anggit Hermanuadi, Minggu (10/3/2019).

Selain alur sungai, perbaikan darurat juga dilakukan pada saluran  irigasi yang putus atau rusak, agar tetap berfungsi sehingga dapat melayani masyarakat. Normalisasi Sungai Pekalen diawali dari Desa Andungbiru, Kecamatan Tiris.

“Kita juga petakan zona bahaya banjir sungai ekalen sebagai upaya mitigasi dan kesiapsiagaan terhadap resiko bencana banjir bandang,” tandas Anggit.

Normalisasi sungai ditargetkan rampung pada 15 Maret 2019 dan akan dievaluasi kembali efektifitasnya. Pihak BPBD selanjutnya menghimbau agar warga yang masih bertahan di lokasi rawan bencana senantiasa waspada.

“Bencana banjir bandang dan longsor susulan bisa saja terjadi, mengingat curah hujan masih tinggi. Sementara upaya relokasi rumah-rumah warga yang berada di lokasi rawan bencana masih terkendala dengan ketersediaan lahan,” Anggit menyampaikan. (*)

 

Penulis : Mohammad Rochim

Editor : Efendi Muhammad

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Dialog Terbuka di Candi Jabung, Gus Haris Ajak Mahasiswa Bersamai Pemda Majukan Probolinggo

8 September 2025 - 19:33 WIB

Lagi, Pemkot Probolinggo Hibahkan Motor untuk Polisi RW demi Keamanan Wilayah

8 September 2025 - 17:17 WIB

Berkat DBHCHT Rp1,9 Miliar, Buruh di Lumajang Dapat Pelatihan dan Jaminan Sosial

8 September 2025 - 17:03 WIB

Polo’an SAE Probolinggo Dimulai, Kenduri Kebhinekaan dari Masjid untuk Rakyat

7 September 2025 - 21:17 WIB

Pemkot Probolinggo Bergeming, Pastikan Even Hari Jadi Tetap Digelar di Stadion Bayuangga

6 September 2025 - 14:07 WIB

Akademisi Sebut Istilah Penonaktifan Anggota DPR Tak Dikenal dalam UU MD3

5 September 2025 - 19:02 WIB

Bangun Simbiosis Mutualisme, Pemkab Lumajang Berikan Diskon 50 Persen Pajak Hotel dan Restoran

5 September 2025 - 16:04 WIB

Dapat Hibah, Kejari Kabupaten Probolinggo Kini Miliki Rupbasan

3 September 2025 - 16:23 WIB

Pemkab Lumajang Aktifkan Seluruh CCTV di Berbagai Wilayah Pedesaan

3 September 2025 - 15:39 WIB

Trending di Pemerintahan