Menu

Mode Gelap
Korban Meninggal Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Terus Bertambah, Kini 40 Orang Pembersihan Material Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Alami Kendala, Tim Ahli Didatangkan Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kini 37 Orang Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

Berita Pantura · 20 Feb 2019 07:34 WIB

Relokasi Parkir, Macet Berkurang Tapi Toko Mengeluh


					Relokasi Parkir, Macet Berkurang Tapi Toko Mengeluh Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Uji coba relokasi parkir di kawasan Pasar Baru, Kota Probolinggo tidak sepenuhnya diterima semua lapisan masyarakat. Terbukti, relokasi parkir berimbas pada pendapatan toko di areal larangan parkir menurun.

Kondisi tersebut terpantau PANTURA7.com pada Rabu (20/2/2019). Sejumlah pemilik toko mengaku kecewa terkait pemindahan lokasi parkir. Soalnya, meski gawe Dinas Perhubungan (Dishub) itu bisa mengaurai kemacetan tapi berakibat menurunkan angka penjualan sejumlah toko.

Salah satu yang mengeluh, Kartini (66), pemilik toko kelontong ini mengaku, omzet penjualannya merosot. Dikatakan calom pembeli yang biasanya bisa parkir di depan tokonya, kini beralih ke toko yang dekat dengan lokasi parkir baru.

“Saya tahu kalau niatnya agar tidak macet, tapi efeknya ke toko saya. Akhirnya pelanggan saya parkir jauh dan beli ke toko lain. Ya walaupun tidak semua, tapi itu terasa,” katanya.

Hal senada disampaikan pemilik toko kain, Gito Suharto, jika biasanya sampai 15 pengunjung di pagi hari, itu masih setengahnya. “Ya berefek ke kita, berkurang pendapatan kami,” ucapnya.

Tak hanya efek pemasukan, relokasi yang masih uji coba itu, tak banyak diketahui masyarakat. Sehingga masih dijumpai warga yang memarkir kendaraannya di areal terlarang.

“Saya tidak tahu kalau dilarang parkir di depan toko. Karena tadi tidak ada petugas sehingga kami parkir saja,” kata Sri Suhartini, warga Kanigaran.

Kendati menimbulkan pro dan kontra, kemacetan di kawasan Pasar Baru mulai berkurang. Arus lalin terlihat lancar dengan relokasi parkir, larangan bongkar muat pada pagi hari termasuk larangan angkutan umum yang ngetem. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 100 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Santri Minum HCL, Kemenag Evaluasi Keselamatan di Ponpes Lumajang

3 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Kapolres Probolinggo Peringatkan Anggotanya; Hindari Gaya Hidup Hedon, Bijak Bermedia Sosial

2 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Trending di Regional