Menu

Mode Gelap
Korban Meninggal Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Terus Bertambah, Kini 40 Orang Pembersihan Material Musala Ambruk Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Alami Kendala, Tim Ahli Didatangkan Korban Meninggal Musala Ambruk di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Kini 37 Orang Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

Berita Pantura · 20 Feb 2019 02:11 WIB

Trayek Angkot Bakal Berubah, ASAP Khawatir


					Trayek Angkot Bakal Berubah, ASAP Khawatir Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sejumlah angkotan umum di Kota Probolinggo akan mengalami perubahan trayek. Jumlahnya pun berkurang, dari 11 trayek menjadi 7 trayek.

Hal itu diperoleh PANTURA7.com melalui Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Probolinggo, Sumadi . Perubahan trayek itu setelah dilakukan kajian sejak Desember 2018 lalu.

“Kami sudah melakukan kajian akademis terkait perubahan trayek angkot, di mana dari 11 trayek menjadi 7 trayek. Dan hasilnya sudah kami laporkan ke walikota jadi tinggal disposisi,” kata Sumadi,  Rabu (20/2/2019).

Salah satu hasil kajian, nantinya angkot -angkot bisa melewati permukiman yang selama ini belum pernah dilewati angkot.

Sambil menunggu disposisi, lanjut Sumadi, pihaknya akan mengundang Asosiasi Sopir Angkot Probolinggo (ASAP) guna mensosialisasikan perubahan trayek tersebut.

Namun pihaknya belum bisa memberikan secara detail hasil dari kajian perubahan trayek secara detail. “Nanti tunggu launching saja ya,” singkatnya.

Sementara itu, atas rencana perubahan trayek angkot, Ketua ASAP, De’er justru merasa tidak tahu. Ia minta informasi itu disampaikan kepada semua sopir angkot.

“Kami belum dengar itu, harusnya kita dikasih tahu. Kalau memang diubah demi kebaikan sih ya tidak masalah. Tapi kalau merugikan kami jangan dulu,” ucapnya.

Namun ia sempat khawatir, dengan lewatnya angkot ke permukiman penduduk, menjadi celah perselisihan dengan tukang becak. Sebab tukang becak biasa mangkal di pemukiman. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 86 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makanan MBG Jadi Eco Enzyme, Pupuk, dan Pakan Magot

5 Oktober 2025 - 15:10 WIB

Gerakan Sosial, NU Santuni Anak Penderita Sindromproteus di Besuk Probolinggo

5 Oktober 2025 - 14:42 WIB

Pemdes Tempeh Tengah Ajak Warga Bantu Santri Keracunan HCL

5 Oktober 2025 - 13:47 WIB

Harmoni Lagu Anak Indonesia, Anak-anak Lereng Bromo Ikuti Lomba Bernyanyi

4 Oktober 2025 - 17:08 WIB

Rampungkan Struktur Pengurus, PCNU Kota Kraksaan Sertakan 13 Doktor

4 Oktober 2025 - 16:31 WIB

Haru dan Bahagia! Kala Bupati Gus Haris Santuni Lansia Sebatang Kara di Kraksaan

3 Oktober 2025 - 19:07 WIB

Santri Minum HCL, Kemenag Evaluasi Keselamatan di Ponpes Lumajang

3 Oktober 2025 - 16:39 WIB

Babinsa Lumajang Patungan Perbaiki Rumah Nenek Miskin yang Tinggal di Kandang Sapi

3 Oktober 2025 - 13:38 WIB

Kapolres Probolinggo Peringatkan Anggotanya; Hindari Gaya Hidup Hedon, Bijak Bermedia Sosial

2 Oktober 2025 - 18:02 WIB

Trending di Regional