Menu

Mode Gelap
Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak Naik Motor Bawa Rumput, Warga Lekok Tewas di Jalur Pantura Grati Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih Latihan Upacara HUT RI di Lumajang Nyaris Gagal, Diselamatkan oleh Aksi Tak Terduga Petugas BPBD Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo Kades Akan Evaluasi Karnaval Sound Horeg Pasca Penonton Meninggal

Pendidikan · 16 Feb 2019 10:14 WIB

Belajar di Klenteng, Siswi SMP Islam Praktikkan Toleransi


					Belajar di Klenteng, Siswi SMP Islam Praktikkan Toleransi Perbesar

PROBOLINGGO-PANTURA7.com, Sebagai wujud penanaman sikap toleransi, siswi SMP Islam di Kota Probolinggo justru belajar di klenteng. Hal itu dilakukan 20 siswi kelas VII SMP Islam Terpadu (IT) Permata pada Sabtu (16/2/2019) di halaman Tempat Ibadah Tri Dharma (TIDD) atau Klenteng ‘Sumber Naga’.

Sejak pagi , para siswi tersebut tampak serius meski tak ada bangku dan kursi. Mereka tengah mengerjakan Ulangan Harian mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN).

Sang guru Feni Widianti yang saat itu memandu, memberikan arahan pada siswinya. Pada PANTURA7.com, dikatakan  belajar di tempat ibadah non muslim menurutnya bentuk toleransi umat beragama.

“Jadi kita tanamkan nilai toleransi bagi para pelajar. Biar mereka tahu suasananya bagaimana, lalu biar tahu apa kebiasan warga Tionghoa beribadah apalagi mata pelajaran PPKN,” ucapnya Sabtu (16/2/2019).

Sekolah yang beralamat di Kelurahan Sukabumi Kecamatan Mayangan ini, masih pertama kali mengajak anak didiknya di tempat tak biasa. Rencananya hal itu akan dilakukan secara rutin sebagai bentuk keharmonisan dalam hidup beragama.

“Selain menanamkan jiwa toleransi, kami juga mengenalkan budaya Tionghoa seperti barongsai dan sebagainya. Apalagi momentumnya masih Tahun Baru Imlek,” tandasnya.

Siswi Kelas VII, Fajrin Hidayatilah mengaku, senang belajar di halaman Klenteng Sumber Naga ini. Ia yang saat itu sempat bertanya soal, mengaku senang dan asyik dengan suasana belajar ‘outdoor’.

“Senang sekali bisa tahu budaya non muslim, sehingga kita bisa bisa belajar mengenal toleransi,” singkatnya. (*)

 

 

Penulis: Rahmad Soleh

Editor: Ikhsan Mahmudi

Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Reporter

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Lainnya

Ratusan Fotografer Serbu Safari Prigen, Buru Momen Satwa Terbaik

2 Agustus 2025 - 22:26 WIB

Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Probolinggo Bagikan 6 Ribu Bendera ke Warga

1 Agustus 2025 - 19:01 WIB

Tanpa Tunggu Tahun Ajaran Baru, Sekolah Rakyat di Jember Terima Siswa Sepanjang Tahun

1 Agustus 2025 - 16:59 WIB

Demi Sekolah, Siswi SD di Lumajang Terjatuh Saat Digendong Ayahnya Seberangi Lahar Semeru

1 Agustus 2025 - 16:31 WIB

Jalur Gumitir Ditutup, Warga Ramai-ramai Naik Kereta Api

29 Juli 2025 - 18:25 WIB

Dari Lumajang ke Jember dan Batu, Parti Libur Siap Ekspansi ke Kota Lain

27 Juli 2025 - 15:12 WIB

Jazz Gunung Bromo 2025 Usung Dua Series, Sal Priadi Pukau Penonton di Hari Pamungkas

27 Juli 2025 - 12:44 WIB

Lomba Dayung di Pesisir Kota Pasuruan Diharapkan Tarik Wisatawan

26 Juli 2025 - 17:18 WIB

MUI Desak Wali Kota Probolinggo Berani Perangi Miras, LGBT dan Sound Horeg

22 Juli 2025 - 12:43 WIB

Trending di Regional