PROBOLINGGO–PANTURA7.com, Cuaca buruk yang terjadi selama sebulan terakhir membuat sejumlah destinasi wisata pantai di Kabupaten Probolinggo dibanjiri sampah. Salah satu pantai yang terimbas adalah Pantai Duta di Desa Randutatah, Kecamatan Paiton.
Aneka jenis sampah, baik sampah organik dan non-organik, berserakan di bibir pantai, mulai dari pintu keluar di sisi timur hingga kawasan wisata manggrove di ujung barat. Selain mengotori pemandangan, sampah kiriman dari tengah laut ini membuat kenyamanan pengunjung juga terganggu.
Alam Pantai Duta yang tak lagi eksotik, membuat relawan peduli lingkungan dari Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) ‘turun gunung’. Sekitat 250 relawan yang mayoritas wanita dewasa alias ‘emak-emak, ramai-ramai membersihkan pantai dari tumpukan sampah, Minggu (27/1/2019).
“Kami disini ingin melestarikan lingkungan, melakukan pembersihan sampah kiriman yang menumpuk di bibir Pantai Duta. Tentu kalau kondisinya begini, pantai ini tak menarik dikunjungi,” kata koordinator WKRI, Fransiska Ariyanti Rahayu.

Relawan peduli lingkungan dari WKRI saat tanam bibit pohon manggrove di Pantai Duta. (Foto : Mohamad Rochim).
Ratusan relawan, menurut Fransiska, berasal dari berbagai daerah, yakni dari Kota/Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Malang, Lumajang dan Kedung Rejo. Selain sapu bersih sampah, komunitas ini menaman ratusan bibit pohon manggrove, di lahan bekas sandaran kapal motor nelayan, sekitar 50 meter dari pantai.
“Sebelum membersihkan sampah, kami tanam manggrove dulu sebagai antisipasi terjadinya abrasi pantai. Ini aksi perdana kami, kedepan kami ingin bhakti sosial terhadap lingkungan semacam ini bisa diintensifkan lagi,” paparnya.
Pengelola Pantai Duta, Abdul Aziz menyambut baik giat peduli lingkungan yang dilakukan komunitas WKRI. Baginya, partisipasi dari semua pihak untuk menjaga dan melestarikan alam Pantai Duta memang diperlukan. Terlebih saat ini, keindahan Pantai Duta tertutup hamparan sampah.
“Saya pikir kegiatan seperti ini sangat positif, bukan hanya bagi kami namun juga bagi kelestarian lingkungan secara keseluruhan. Kami juga tidak bisa mengelola pantai ini tanpa peran serta semua pihak, terutama masyarakat yang cinta kebersihan dan cinta lingkungan,” tandas Aziz. (*)
Penulis : Mohamad Rochim
Editor : Efendi Muhammad
Tinggalkan Balasan