Probolinggo,– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Inspektorat Daerah menggelar ‘Sarasehan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) Tahun 2025’ di Auditorium Kantor Bupati Probolinggo, Senin (15/12/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris, unsur Forkopimda Kabupaten Probolinggo, Gubernur LIRA Jawa Timur Samsudin, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Inspektur Kabupaten Probolinggo Imron Rosyadi, Kepala OPD dan Camat di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Sarasehan Hakordia 2025 berlangsung khidmat dan sarat makna. Rangkaian kegiatan diawali dengan penampilan tarian bertema antikorupsi. Dilanjutkan pencanangan Desa Antikorupsi kepada 24 desa di 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan berbagai penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan konsistensi dalam membangun budaya antikorupsi. Sebanyak 8 Perangkat Daerah dan 13 kecamatan menerima penghargaan atas integritas dan konsistensi pembinaan budaya antikorupsi.

Selain itu, 4 Perangkat Daerah dan 5 lembaga pendidikan memperoleh penghargaan atas konsistensinya dalam menyampaikan nilai-nilai antikorupsi melalui pembangunan zona integritas dan partisipasi aktif dalam pariwara antikorupsi.

Advertisement

Kegiatan juga dirangkai dengan pengukuhan 6 orang penyuluh antikorupsi serta 11 Patriot Integritas Muda sebagai bagian dari upaya memperluas gerakan antikorupsi hingga ke tingkat masyarakat dan generasi muda.

Dalam sambutannya, Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris menyampaikan bahwa penghargaan yang diterima dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan kebanggaan sekaligus amanah besar yang harus dijaga bersama.

“Menjadi sebuah kebanggaan bagi Kabupaten Probolinggo mendapatkan penghargaan dari KPK. Semua ini adalah kerja tim. Terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berjuang bersama. Namun ini juga amanah yang harus kita jaga dengan sungguh-sungguh,” katanya.

Menurut Gus Haris, capaian yang diraih Kabupaten Probolinggo dalam satu tahun terakhir berada di luar ekspektasi. Namun demikian, ia mengingatkan agar seluruh jajaran tidak cepat berpuas diri dan menjadikan penghargaan sebagai motivasi untuk bekerja lebih baik.

“Saya berharap momentum Hakordia ini tidak hanya menjadi seremonial, tetapi menjadi cermin bagi kita semua untuk menjunjung tinggi kejujuran dan integritas. Bagi OPD, desa dan kecamatan yang menerima penghargaan. Jadikan ini motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi,” pesannya.

Sementara Inspektur Kabupaten Probolinggo Imron Rosyadi menegaskan Sarasehan Hakordia 2025 merupakan puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia sekaligus ajang penyampaian laporan kinerja Inspektorat Kabupaten Probolinggo.

“Momentum ini menjadi wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam menjaga integritas dan konsisten memerangi korupsi. Edukasi budaya antikorupsi terus kami lakukan, tidak hanya di lingkungan birokrasi, tetapi juga di masyarakat dan lembaga pendidikan,” ungkapnya.

Selain sarasehan dan penghargaan, kegiatan Hakordia 2025 juga dirangkai dengan forum diskusi interaktif yang menghadirkan Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Probolinggo Mohammad Anggidigdo dan Ketua Pengadilan Negeri Kraksaan Putu Agus Wiranata.

Forum diskusi tersebut membahas penguatan sinergi antar penegak hukum dan pemerintah daerah dalam pencegahan serta penindakan tindak pidana korupsi. Diskusi berlangsung dinamis dengan sesi tanya jawab yang diikuti aktif oleh peserta dari unsur OPD, camat dan Perangkat Daerah.

Melalui forum ini, diharapkan terbangun kesadaran bersama bahwa pemberantasan korupsi tidak hanya bertumpu pada penindakan, tetapi juga pada pencegahan melalui tata kelola pemerintahan yang baik, sistem pengawasan yang kuat, serta keterbukaan informasi publik. (*)

Editor: Mohammad S

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.