Lumajang, – Pemerintah Kabupaten Lumajang resmi mengakhiri masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru setelah status aktivitas gunung menurun dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).

Penurunan status ini memberikan sinyal stabilitas baru di kawasan terdampak, sekaligus membuka jalan bagi pemerintah untuk masuk ke fase transisi pemulihan yang akan berlangsung selama 90 hari ke depan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono menegaskan, keputusan ini diambil dengan tetap mengutamakan keselamatan warga.

“Masa tanggap darurat telah berakhir. Sekarang masuk masa transisi pemulihan selama 90 hari,” katanya, Rabu (3/12/2025).

Pada tahap ini, pemerintah fokus mempercepat perbaikan fasilitas umum, memulihkan layanan sosial, serta menuntaskan pembangunan hunian bagi warga yang masih belum mendapatkan tempat tinggal.

Advertisement

Seiring berakhirnya masa tanggap darurat, pemerintah juga meminta ratusan penyintas yang masih tinggal di posko untuk kembali ke hunian relokasi yang telah disiapkan.

Sebagian besar warga sebelumnya sudah menempati hunian tetap (huntap) di kawasan Bumi Semeru Damai (BSD), Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro. Namun demikian, masih terdapat puluhan keluarga yang belum memperoleh rumah relokasi.

Untuk mengatasi ketimpangan tersebut, Pemkab Lumajang menyiapkan Dana Tunggu Hunian (DTH) sebesar Rp600.000 per bulan selama enam bulan bagi warga yang belum memiliki hunian tetap. Bantuan ini diberikan hingga pembangunan rumah relokasi benar-benar selesai.

Agus Triyono menjelaskan, bahwa pendataan terus dilakukan secara ketat agar tidak ada penyintas yang terlewat.

“Saat ini terdapat 319 jiwa atau 130 keluarga yang masih bertahan di pengungsian di SMPN 2 Pronojiwo. Data sementara mencatat 93 keluarga belum memiliki hunian. Data ini masih terus diverifikasi,” katanya. (*)

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.