Lumajang, – Berakhirnya masa tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru pada Selasa (2/12/2025) lalu menjadi awal fase baru bagi ribuan warga terdampak.
Mulai hari ini, Pemerintah Kabupaten Lumajang resmi memberlakukan masa transisi pemulihan selama 90 hari ke depan.
Namun di tengah upaya pemulihan itu, sebagian warga masih menghadapi dilema, kembali ke hunian tetap (huntap) atau tetap bertahan di tenda pengungsian.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Isnugroho, mengatakan bahwa masa transisi ini difokuskan pada pendataan dampak bencana dan penataan kondisi warga.
“Transisi pemulihan itu dilakukan dalam upaya clear and clean terhadap warga-warga yang terdampak, baik terkait hunian, logistik, kebutuhan mereka, termasuk rencana relokasi ulang,” kata dia saat melalui sambungan telepon, Rabu (3/12/2025).
Dalam masa transisi ini, pemerintah mengimbau warga yang sudah memiliki hunian tetap di kawasan Bumi Semeru Damai (BSD), Desa Sumbermujur, agar kembali menempati rumah mereka. Pemerintah berjanji akan menyiapkan dukungan logistik bagi warga yang pulang ke huntap.
“Nanti kalau kembali ke huntap kita bekali logistik untuk kebutuhan mereka sehari-hari,” kata Isnugroho.
Meski demikian, tidak semua warga memiliki rumah di huntap. Bagi warga yang belum mendapatkan hunian tetap, BPBD mengarahkan mereka mencari tempat tinggal sementara di rumah saudara atau mengontrak rumah.
Isnugroho mengungkapkan, bahwa pemerintah akan memberikan bantuan uang tunggu untuk biaya kontrak rumah. Namun, dana tersebut saat ini belum tersedia.
“Tapi uangnya belum ada lho ya, jadi kita minta pindah ke rumah saudara dulu. Nanti kita beri tahu lokasinya supaya bisa dibantu logistik,” jelasnya. (*)













