Lumajang, – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang memastikan bahwa seluruh anak di wilayah terdampak erupsi Gunung Semeru tetap mendapatkan akses pendidikan tanpa hambatan, meski sejumlah fasilitas sekolah mengalami kerusakan berat.

“Pemkab memastikan tidak ada satu pun peserta didik yang kehilangan akses belajar, meski fasilitas pendidikan mengalami kerusakan berat,” kata Bupati Lumajang Indah Amperawati, Kamis (27/11/2025).

Salah satu sekolah yang mengalami dampak terparah adalah SDN Supiturang 2, yang bangunannya hilang total tersapu material guguran Semeru. Kondisi tersebut membuat sekolah tidak mungkin dipulihkan di lokasi semula karena wilayah itu kini ditetapkan sebagai zona merah rawan bencana.

Sebagai langkah cepat, kata dia, Pemkab Lumajang langsung menerapkan kebijakan regrouping untuk menjamin kelangsungan proses belajar mengajar. Seluruh siswa SDN Supiturang 2 kini dipindahkan ke SDN Supiturang 1, yang menjadi lokasi baru kegiatan pembelajaran.

“Kami melakukan regrouping dan memerintahkan Dinas Pendidikan untuk memastikan tidak ada satu pun anak-anak yang tidak bersekolah. Hari ini, siswa SDN Supiturang 2 sudah mengikuti proses belajar mengajar di SDN Supiturang 1,” jelasnya.

Lanjut dia, keputusan untuk tidak membangun kembali SDN Supiturang 2 di tempat asal didasarkan pada analisis mitigasi bencana. Pendirian sekolah di zona merah dinilai tidak aman bagi siswa dan tenaga pendidik.

Untuk itu, pemkab akan meningkatkan kapasitas SDN Supiturang 1, mulai dari penambahan ruang kelas, perbaikan fasilitas pendukung, hingga penataan lingkungan belajar yang lebih aman dan nyaman.

“Ke depan, kami tidak membangun SD itu lagi di tempat yang sama karena masuk zona merah. Kami akan menambah lokal dan memperbaiki SD Supiturang 1 untuk kebutuhan regrouping. Pelaksanaannya segera dimulai sesuai kebutuhan,” tambahnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.