Lumajang, – Aktivitas pemusnahan bangkai ternak pasca erupsi Gunung Semeru terus berjalan di sejumlah titik terdampak di Lumajang. Hingga Jumat pagi, tercatat empat sapi dan 139 domba telah dimusnahkan.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit sekaligus mengurangi gangguan bau yang bisa memengaruhi kesehatan warga di sekitar kawasan terdampak.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Lumajang, Hendra Novianto, menjelaskan bahwa proses pemusnahan ternak ini tidaklah mudah.

Beberapa bangkai domba bahkan ditemukan tertimbun reruntuhan rumah dan material vulkanik akibat terjangan erupsi. Petugas pun harus membongkar puing-puing tersebut dengan hati-hati sebelum melakukan pemusnahan menggunakan metode pembakaran dan penguburan.

“Prosesnya memang menantang. Kami harus memastikan area aman sebelum pemusnahan dilakukan agar tidak membahayakan petugas maupun warga sekitar,” kata Hendra, Jumat (21/11/2025).

Advertisement

Tim relawan hewan turut dikerahkan untuk membantu pencarian dan evakuasi bangkai yang tersebar di area luas. Dengan bantuan mereka, tim DKPP berhasil menuntaskan lima hingga enam pemusnahan setiap harinya.

Hendra menekankan, bahwa tindakan cepat ini sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit dan menjaga kualitas udara di kawasan terdampak.

Salah satu domba bahkan ditemukan di bawah reruntuhan rumah, menunjukkan besarnya dampak material vulkanik Semeru. Meski begitu, kerja sama antara petugas dan relawan memastikan proses pemusnahan dan pembersihan berjalan lancar.

“Langkah cepat ini bukan hanya soal kesehatan hewan, tapi juga melindungi warga dari potensi risiko penyakit serta mengurangi bau yang dapat mengganggu pernapasan,” jelasnya. (*)

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.