Jember,- PT KAI Daop 9 Jember memastikan operasional kereta api tetap normal setelah erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Rabu (19/11/25).
Pemeriksaan jalur dilakukan segera setelah BPBD Lumajang melaporkan awan panas guguran sejauh 14 kilometer menuju Besuk Kobokan serta kolom abu pekat yang mengarah ke barat laut hingga utara.
Daop 9 fokus memeriksa lintas Jatiroto–Ranuyoso, wilayah yang paling dekat dengan lokasi aktivitas vulkanik.
Pengecekan meliputi rel, jembatan, stasiun, dan perlintasan sebidang. Hasilnya, tidak ditemukan material vulkanik yang mengganggu operasional maupun sistem persinyalan.
Seluruh perjalanan kereta jarak jauh dan komuter berjalan sesuai jadwal
Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menyatakan bahwa jalur di wilayah operasinya dalam kondisi aman.
“Kami ingin menegaskan bahwa kondisi perjalanan kereta api di wilayah Daop 9 Jember aman. Petugas kami telah melakukan pemeriksaan menyeluruh, terutama di lintas Jatiroto–Ranuyoso yang paling dekat dengan Semeru, ” ujarnya, Kamis (20/11/25).
Cahyo menambahkan, Hingga saat ini tidak ditemukan adanya material vulkanik yang mengganggu jalur. Seluruh perjalanan KA tetap berjalan normal sesuai jadwal.
Sebagai antisipasi, KAI meningkatkan patroli jalur dan menempatkan AMUS (Alat Material Untuk Siaga) di Stasiun Probolinggo, Klakah, dan Jember untuk percepatan penanganan jika terjadi gangguan.
KAI Daop 9 juga tetap berkoordinasi dengan BPBD, PVMBG, dan pemerintah daerah untuk memantau perkembangan erupsi Gunung Semeru. (*)













