Lumajang, – Sebanyak 1.131 warga terdata mengungsi di dua kecamatan di Kabupaten Lumajang setelah meningkatnya aktivitas Gunung Semeru pada malam hari sekitar pukul 20.00 WIB.

Data tersebut disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Lumajang, Agus Triyono, yang memantau langsung perkembangan situasi di lapangan, Kamis (20/11/2025) dini hari.

Menurut Agus, pengungsian terbagi di dua wilayah, yakni Kecamatan Pronojiwo dan Kecamatan Candipuro.

“Di wilayah Pronojiwo terdapat tujuh titik pengungsian dengan total 806 jiwa. Sementara di Candipuro, ada empat titik yang menampung sekitar 325 pengungsi,” jelasnya.

Meski demikian, jumlah tersebut belum bersifat final. Warga di dua kecamatan itu dinilai telah cukup familiar dengan pola aktivitas Gunung Semeru, sehingga ada yang memilih kembali ke rumah untuk memastikan kondisi aman setelah beberapa jam di pengungsian.

Advertisement

“Sebagian pengungsi, terutama laki-laki, tadi malam sempat pamit untuk mengecek rumah mereka,” ujarnya.

Setibanya para pengungsi di lokasi, pihaknya langsung memastikan pemenuhan kebutuhan dasar, terutama konsumsi malam hari. Dapur umum di dua kecamatan sudah beroperasi sejak awal evakuasi.

“Selain makanan, warga juga membutuhkan alas tidur dan selimut, yang kini tengah didistribusikan ke setiap titik pengungsian,” jelasnya.

Hingga saat ini, Pemkab Kabupaten Lumajang terus memantau perkembangan aktivitas Semeru sekaligus memperbarui data pengungsi mengingat situasi yang masih dinamis. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.