Probolinggo,– Ratusan warga Kecamatan Krucil mengikuti Festival Nyunggi Susu yang digelar di Bremi Eco Park, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo, Sabtu pagi (15/11/25).
Festival yang dibuka oleh Bupati Probolinggo, Muhammad Haris, ini diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk mengonsumsi lebih banyak susu sebagai upaya pencegahan stunting.
Bupati Probolinggo, Muhammad Haris, mengatakan, Festival Nyunggi Susu merupakan festival paling khas Probolinggo dan paling menggambarkan identitas wilayah Krucil.
Ia menambahkan, bahwa produk susu dari hulu hingga hilir di lereng Argopuro Krucil terus mendapat dukungan sehingga produksinya melimpah dan memiliki nilai ekonomi tinggi.
“Saya titip kepada warga Krucil, agar senantiasa memberikan anak-anaknya susu. Selain mencegah stunting, saya yakin dari Krucil akan lahir orang-orang hebat,” ujarnya.
Melalui festival ini, sambungnya, Kabupaten Probolinggo sekaligus merayakan kesehatan dengan minum susu bersama. Konsumsi susu rutin dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta menurunkan angka stunting yang masih cukup tinggi.
“Selain itu, Krucil menjadi salah satu penghasil susu terbaik, bukan dari sisi volume, tetapi dari kualitasnya. Pemerintah daerah akan terus mendukung agar kegiatan seperti ini semakin dikenal luas,” imbuhnya.
Festival Nyunggi Susu dibuka dengan pemukulan gong oleh Bupati Probolinggo, dilanjutkan dengan tradisi nyunggi susu keliling area Bremi Eco Park yang diikuti ratusan peserta.
Ketua Umum KUD Argopuro, Suloso, menyampaikan bahwa produksi susu di Kecamatan Krucil mencapai 29 ribu liter per hari atau sekitar 840 ribu liter per bulan.
Omzet penjualan susu dalam setahun tercatat mencapai Rp84 miliar. Ia yakin, Festival Nyunggi Susu akan semakin menaikkan kesejahteraan petani sapi perah.
“Alhamdulillah, melalui acara ini para peternak sapi perah merasa dihargai, terbukti dari banyaknya peserta yang mengikuti Festival Nyunggi Susu,” tandas Suloso. (*)













