Lumajang, – Banjir lahar hujan yang terjadi akibat hujan lebat di puncak Gunung Semeru pada Rabu (5/10/25) menyebabkan putusnya jalur limpas yang menghubungkan Desa Gondoruso dengan Kecamatan Pasirian dan Tempursari.

Kejadian ini menyebabkan kesulitan besar bagi ratusan warga yang bergantung pada jalur tersebut untuk beraktivitas sehari-hari.

Warga Desa Gondoruso kini terpaksa harus melewati aliran lahar yang deras untuk mencapai rumah mereka, sementara akses alternatif yang lebih aman terletak jauh dan jalurnya juga terhambat.

Jalur limpas yang selama ini menjadi akses utama bagi kedua kecamatan tersebut, terputus akibat derasnya banjir lahar yang melanda kawasan tersebut.

“Jalur yang lebih jauh memang ada, tapi jaraknya bisa puluhan kilometer lebih jauh. Jika memilih jalan yang lebih dekat lewat jalur limpas, kami harus menghadapi lahar yang begitu deras,” ujar Tono, warga Desa Gondoruso.

Advertisement

Relawan dari berbagai kalangan, terutama pemuda setempat, turut membantu warga yang ingin melintasi jalur yang terputus. Mereka tidak hanya membantu orang menyeberang, tetapi juga menggotong sepeda motor agar kendaraan bisa melewati sungai yang dilanda lahar.

“Kami hanya bisa saling membantu, agar warga bisa melintas. Tidak ada pilihan lain,” tambah Tono.

Sementara itu, Kepala Desa Gondoruso, Maman Suparman menyampaikan, akses jalan di jalur limpas kemungkinan besar akan tetap terputus hingga malam hari.

Ia berencana untuk segera mengadakan musyawarah dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait lainnya untuk mencari solusi terbaik agar jalan tersebut bisa segera dibuka kembali.

“Kami berusaha semaksimal mungkin agar warga dapat kembali menggunakan jalur tersebut. Jika tidak, kami akan mencari solusi sementara agar warga tetap bisa beraktivitas,” ujar Maman. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.