Menu

Mode Gelap
Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

Peristiwa · 31 Mei 2023 15:48 WIB

Musim Kemarau, Fenomena Embun Beku Muncul di Gunung Bromo


					Fenomena frozen di Lautan Pasir Gunung Bromo (Foto: Istimewa) Perbesar

Fenomena frozen di Lautan Pasir Gunung Bromo (Foto: Istimewa)

Probolinggo – Fenomena embun beku atau embun upas (frozen dew) di kawasan Lautan Pasir (Kaldera) Gunung Bromo mulai terlihat sejak Selasa (31/5/2023). Fenomena tahunan frozen ini diperkirakan terjadi hingga bulan Agustus bersamaan dengan musim kemarau.

Munculnya fenomena embun beku ini disampaikan Kepala Resort Laut Pasir BB TNBTS, Arianto. Dikatakan munculnya frozen ini pertama kali diinformasikan dan diketahui sejumlah sopir jip yang sedang mengantar wisatawan.

Munculnya embun beku kemarin ini dimulai sejak dini hari sekitar pukul 03.00 hingga pukul 07.00 WIB, bertepatan dengan banyaknya aktivitas di Lautan Pasir dan munculnya matahari.

“Munculnya frozen ini biasanya ditandai dengan angin yang bertiup cukup besar dan suhu rendah pada pukul 01.00 hingga pukul 02.00 WIB, dari tanda-tanda itulah, frozen ini muncul,” ujarnya.

Selain itu, munculnya frozen ini suhu permukaan di bawah mencapai 5 derajat Celsius. Selain itu fenomena frozen ini biasanya terjadi antara Juli hingga Agustus, namun demikian tidak setiap hari frozen ini muncul.

Biasanya tak hanya terlihat di Lautan Pasir dengan terlihat putih menyelimuti pasir, fenomena frozen ini juga terlihat pada tanaman yang ada di Lautan Pasir.

“Dengan fenomena ini, kami mengimbau kepada wisatawan yang hendak ke Bromo untuk memakai pakaian yang tebal, mulai jaket hingga kerpus. Selain itu bagi wisatawan yang memiliki penyakit sesak agar tidak beraktivitas pada malam, atau subuh untuk memaksakan melihat sunrise. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan,” imbuh Ariyanto. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Zainul Hasan R.

Artikel ini telah dibaca 68 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat

14 Juli 2025 - 15:07 WIB

Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan

14 Juli 2025 - 14:26 WIB

Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang

14 Juli 2025 - 11:59 WIB

Ditinggal Pergi, Rumah Kepala Dusun di Lumajang Terbakar Habis

13 Juli 2025 - 19:12 WIB

Tembok SDN Kalipang 1 Dibobol Tengah Malam, Pencuri Kabur Usai Kepergok Penjaga

13 Juli 2025 - 18:34 WIB

Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Asal Pasuruan Disambut Suasana Haru

12 Juli 2025 - 16:06 WIB

Diduga Peninggalan Zaman Kolonial, Dua Mortir Ditemukan di Rumah Warga Lumajang

11 Juli 2025 - 13:42 WIB

Fenomena Embun Upas di Gunung Bromo, Sajikan Eksotika bak Pegunungan Alpen

11 Juli 2025 - 08:49 WIB

Nakes IHC RS Wonolangan Dringu Jadi Korban Percobaan Pembegalan, Korban Jatuh dari Motor

9 Juli 2025 - 17:28 WIB

Trending di Peristiwa