Lumajang, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang memperingatkan, adanya potensi bahaya terkait aktivitas Gunung Semeru setelah aroma belerang tercium di wilayah yang terdampak banjir, salah satunya di Sungai Limpas Regoro, Desa Gondoruso, Kabupaten Lumajang, Rabu (5/11/25).

Kalaksa BPBD Lumajang, Isnugroho menjelaskan, bahwa bau belerang tersebut kemungkinan berkaitan dengan peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Semeru.

“Bau belerang ini tercium lokasi banjir, dan kemungkinan ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Semeru. Berdasarkan pantauan tim di Gunung Sawur, aktivitas di Semeru memang meningkat, dan di puncaknya juga terbentuk kubah lava baru,” kata Isnugroho.

Isnugroho menambahkan, situasi ini meningkatkan risiko terjadinya banjir lahar dingin, terutama jika curah hujan tinggi di puncak Semeru.

“Andai terjadi hujan lebat, kemungkinan banjir lahar dingin bisa terjadi. Semoga saja tidak terjadi, tapi melihat potensi yang ada, risiko itu tetap harus diwaspadai kapan saja,” tambahnya.

Banjir lahar dingin merupakan aliran material vulkanik yang bercampur dengan air hujan, yang bergerak cepat menuruni lereng gunung dan bisa membahayakan pemukiman serta infrastruktur di sekitarnya.

BPBD Lumajang menegaskan, akan terus memantau aktivitas Semeru dan meminta warga tetap waspada, terutama di daerah yang rawan terdampak.

“Peringatan ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi sebagai langkah antisipasi agar warga siap menghadapi kemungkinan terburuk. Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati sungai atau jalur aliran lahar, apalagi saat hujan deras,” pungkasnya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.