Lumajang, – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah berjalan di Kabupaten Lumajang turut menambah permintaan beras di daerah tersebut.

Namun, Pemerintah Kabupaten Lumajang memastikan stok beras tetap aman berkat dukungan dari puluhan penggilingan padi lokal dan cadangan pangan yang tersedia di Bulog.

Berdasarkan hasil sampling Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Lumajang, tiga penggilingan besar yang menjadi lokasi pengecekan memiliki stok beras mencapai 3.000 ton, ditambah cadangan gabah kering giling (GKG) sebanyak ratusan ton.

Di antaranya, PT Mustikatama Group menyimpan 3.000 ton beras dan 500 ton GKG, PT Nagayana Benia Union memiliki 935 ton beras dan 1.148 ton GKG, serta UD Pak Tani dengan stok 30 ton beras dan 20 ton GKG.

Analis Ketahanan Pangan DKPP Lumajang, Ika Wahyuni Hariyanti, menegaskan stok beras di Lumajang tetap mencukupi untuk beberapa bulan ke depan. Bahkan, peningkatan konsumsi akibat program MBG tidak menimbulkan kekhawatiran.

Advertisement

“Stok beras dipastikan aman. Adanya MBG juga tidak terlalu berdampak besar karena penggilingan padi di Lumajang jumlahnya puluhan, sedangkan ketersediaan beras di Bulog juga siap,” katanya, Rabu (29/10/25).

Data DKPP menunjukkan rata-rata kebutuhan beras masyarakat Lumajang mencapai hampir 8.000 ton per bulan, dengan asumsi setiap penduduk mengonsumsi sekitar 250 gram beras per hari.

Sementara itu, terdapat sekitar 80 penggilingan padi di Lumajang yang beroperasi aktif dalam skala kecil hingga besar. Produksi dari penggilingan tersebut menjadi penopang utama kebutuhan beras masyarakat dan mendukung kelancaran program MBG di seluruh wilayah kabupaten.

Di sisi lain, satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjalankan program MBG di Lumajang memerlukan sekitar 250 kilogram beras per hari untuk menyiapkan lebih dari 3.000 porsi makanan.

Pengelola SPPG Pasrujambe, Novi Sanjaya mengatakan, dalam sebulan, satu dapur MBG dapat menghabiskan hingga 5 ton beras.

“Sehari kami menghabiskan sekitar 250 kilogram beras untuk 3.000 ompreng. Kebutuhan beras dan bahan lainnya sejauh ini tetap aman,” katanya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.