Probolinggo – Kondisi jembatan semi permanen di Dusun Gilih, Desa Seboro, Kecamatan Krejengan, Kabupaten Probolinggo, mulai memprihatinkan. Padahal, jembatan tersebut baru rampung sekitar empat bulan lalu.

Kini, beberapa bagian struktur kayu terlihat kendur dan sejumlah baut pengikat sudah terlepas. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi warga yang setiap hari melintasinya.

Pantauan di lapangan, terdapat puluhan baut pengikat balok kayu yang terlepas dari dudukannya. Tak hanya itu, sejumlah papan lantai jembatan juga tampak bergeser dari struktur besi utama yang membentang di atas aliran sungai.

Saifuddin, salah satu warga setempat, mengaku khawatir dengan kondisi tersebut. Ia mengatakan bahwa masyarakat sebenarnya ingin memperbaiki bagian yang rusak, namun tidak tahu harus mulai dari mana.

“Ini selesai sekitar empat bulan lalu, tapi sekarang sudah banyak baut yang lepas. Kami mau memperbaiki sendiri takut salah, karena ini kan proyek pemerintah,” katanya, Selasa (28/10/25).

Advertisement

Selain papan kayu yang mulai rusak, bagian pagar di sisi barat jembatan juga sudah diubah oleh warga secara swadaya. Perubahan itu dilakukan karena desain awal dianggap terlalu sempit dan membahayakan pengguna jalan, terutama kendaraan roda empat.

“Warga akhirnya gotong royong dan ngelas sendiri. Karena posisinya menikung, banyak mobil yang dulu penyok gara-gara nyenggol pagar. Harusnya perencana menyesuaikan kondisi lapangan, bukan asal pasang,” timpal Zubairi, warga lainnya.

Berdasarkan data yang dihimpun, pembangunan jembatan semi permanen tersebut dikerjakan oleh CV Anya Mandiri Sukses (AMS), dengan pengawasan dari PT Bakti Persada. Proyek ini dibiayai melalui anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) Bencana Alam APBD Kabupaten Probolinggo tahun 2025, dengan nilai kontrak mencapai Rp1,1 miliar.

Pekerjaan dimulai pada 3 Maret 2025 dan selesai kontrak pada 16 Mei 2025. Proyek ini disebut sebagai bagian dari upaya pemulihan infrastruktur pascabencana di wilayah Kecamatan Krejengan yang sebelumnya terdampak banjir bandang.

Sementara itu, pelaksana dari CV Anya Mandiri Sukses, Leo, membenarkan bahwa pihaknya mengetahui kondisi tersebut. Ia menjelaskan bahwa saat ini perusahaan tengah mempersiapkan kuku macan atau semacam alat khusus yang akan digunakan untuk memperkuat sambungan antara baut dan lantai kayu jembatan.

“Kita masih dalam proses pembuatan kuku macan untuk memperkuat baut pada lantai jembatan,” katanya. (*)

Editor: Ikhsan Mahmudi

Komentar Ditutup! Anda tidak dapat mengirimkan komentar pada artikel ini.