Probolinggo,- Sejumlah jembatan penghubung antar desa di Kabupaten Probolinggo, putus pasca diterjang banjir bandan, awal Februari 2025 lalu. Sepuluh bulan berlalu, infrastruktur yang sempat porak-poranda itu telah kokoh kembali.
Untuk memastikan infrastruktur yang dibangun kembali pasca bencana, kokoh dan aman, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo pun rajin melakukan pengecekan, seperti yang dilakukan pada Selasa (14/10/25) siang.
Dipimpin Bupati dr. Mohammad Haris atau Gus Haris, pejabat Pemkab Probolinggo mengecek infrastruktur pasca pemulihan. Salah satunya jembatan penghubung antar desa di Desa Seboroh, Kecamatan Krejengan.
Dalam pengecekan ini, Gus Haris didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Hengki Cahjo Saputra, Kepala Pelaksana BPBD Oemar Sjarief serta sejumlah pejabat terkait lainnya.
Gus Haris mengecek struktur jembatan, mulai rangka hingga dek atau lantai jembatan hingga penerangan. Selain itu, orang nomor satu di Kabupaten Probolinggo itu juga berdialog dengan warga sekitar.
Gus Haris menyebut, monitoring penting dilakukan untuk memastikan keberlanjutan fungsi bangunan infrastruktur, khususnya jembatan dan Tembok Penahan Tanah (TPT), yang dibangun pasca terjadinya bencana Februari lalu.
“Hari ini kami melakukan kontrol lapangan beberapa pembangunan pasca bencana. Di awal masa pemerintahan kami, ada lima jembatan yang rusak berat dan lebih dari sepuluh titik yang membutuhkan perbaikan TPT. Sekarang sebagian besar sudah selesai dan dimanfaatkan warga,” kata Gus Haris.
Gus Haris menyampaikan, monitoring dan evaluasi merupakan langkah berkelanjutan untuk memastikan pemeliharaan dan perawatan rutin infrastruktur berjalan dengan baik.
Ia menilai, seluruh infrastruktur pasca bencana tidak hanya selesai dibangun, tetapi juga terawat dan berkelanjutan. “Sehingga dapat menunjang aktifitas sosial ekonomi masyarakat,” tandasnya.
“Pemerintah punya tanggung jawab untuk menjaga keselamatan masyarakat. Jadi kegiatan kontrol seperti ini akan terus kami lakukan secara berkala,” ia menambahkan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Probolinggo, Hengki Cahjo Saputra menyebut, ada 4 jembatan yang menjadi fokus monitoring.
Empat jembatan itu meliputi Jembatan Desa Seboro (Krejengan), Jembatan Desa Betek Taman-Plaosan (Gading-Krucil), Jembatan Batur (Gading), dan Jembatan Desa Betek Taman (Gading).
Secara umum, dijelaskan Hengki, kontruksi jembatan cukup bagus dan aman. Hanya di Jembatan Desa Seboro, dek jembatan agak longgar sehingga menimbulkan bunyi ketika dilintasi.
“Alhamdulillah kekuatan strukturnya masih bagus, kan memang jembatan baru. Memang ada baut-baut yang kendor, tapi ini kan masih masa pemeriharaan jadi nanti tinggal mengencangkan lagi,” beber Hengki.
Selain jembatan, ada 8 TPT dan bronjong yang juga ditinjau kondisinya pasca dibangun. “Jadi ingin memastikan kondisinya saja, apalagi ini sudah masuk pergantian musim ke penghujan,” tutur Hengki. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra