Menu

Mode Gelap
Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

Ekonomi · 18 Sep 2025 16:33 WIB

Cold Storage dan D’Ozone, Senjata Baru Lumajang Jaga Mutu dan Harga


					Di saat harga pangan bergejolak dan inflasi mengintai banyak wilayah, Lumajang memilih jalur berbeda.
Bukan sekadar bertahan tapi melangkah maju. Perbesar

Di saat harga pangan bergejolak dan inflasi mengintai banyak wilayah, Lumajang memilih jalur berbeda. Bukan sekadar bertahan tapi melangkah maju.

Lumajang, – Di saat harga pangan bergejolak dan inflasi mengintai banyak wilayah, Lumajang memilih jalur berbeda.

Bukan sekadar bertahan tapi melangkah maju.

Kabupaten Lumajang tidak menunggu keadaan membaik. Ia menciptakan keadaan yang lebih baik. Dengan potensi pertanian yang melimpah, daerah ini tidak sekadar mengolah tanah tapi menanam harapan bagi masa depan pangan yang stabil dan berkualitas.

Beberapa langkah yang diprioritaskan meliputi percepatan penyaluran beras SPHP, optimalisasi Gerakan Pangan Murah (GPM), serta perluasan gerakan tanam untuk komoditas unggulan seperti cabai, bawang merah, dan tomat.

Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Lumajang, Yudho Hariyanto mengatakan, langkah ini bukan program sesaat. Ini adalah strategi jangka panjang yang menjadikan petani lokal bukan hanya sebagai penghasil tetapi pahlawan ekonomi Lumajang.

“Ini bukan program biasa. Ini strategi untuk menjadikan petani sebagai pahlawan ekonomi lokal,” tegas Yudho, Kamis (18/9/25).

Dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada 16 September 2025 kemarin, Menteri Dalam Negeri bersama Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) memaparkan hasil Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP).

Data menunjukkan sebagian besar daerah dalam kondisi stabil, meskipun terdapat beberapa komoditas yang masih fluktuatif di sejumlah provinsi.

Yudho menambahkan, TPID Lumajang akan terus meningkatkan koordinasi lintas sektor, termasuk memperkuat kerja sama dengan petani, pelaku usaha, koperasi, serta memanfaatkan teknologi penyimpanan seperti cold storage dan mesin D’Ozone untuk memperpanjang masa simpan hortikultura.

“Tujuannya sederhana tapi penting seperti, petani tetap berdaya, harga tetap terjangkau, dan masyarakat mendapat akses pangan yang berkualitas,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 10 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing

18 September 2025 - 17:22 WIB

Pasokan Berkurang, Harga Daging Ayam Potong di Probolinggo Tembus Rp40 Ribu/Kg

18 September 2025 - 14:58 WIB

Harga Naik, Pembeli Menyusut, Pedagang Pasar Pasirian Keluhkan Sepinya Pembeli

17 September 2025 - 20:39 WIB

Berkah MTQ XXXI Jatim, Ekonomi UMKM di Jember Ikut Tumbuh

17 September 2025 - 19:24 WIB

Kue Pasar Jadi Konsumsi MTQ XXXI Jatim, Pedagang Tradisional Jember Kebanjiran Pesanan

15 September 2025 - 14:57 WIB

Serapan Gula Petani tak Maksimal, Wagub Emil Tinjau PG Gending Probolinggo

9 September 2025 - 23:54 WIB

Harga Tembakau Kasturi Turun, Petani Lumajang Tetap Sumringah

9 September 2025 - 21:05 WIB

Penyerapan Pupuk Organik di Lumajang Rendah, Alokasi Berpotensi Dikurangi

8 September 2025 - 18:54 WIB

Petani Tebu Lumajang Akhirnya Sumringah, Tumpukan Gula di Gudang Terjual Rp.79,7 Miliar

5 September 2025 - 19:13 WIB

Trending di Ekonomi