Lumajang,- Dapur Umum Bantuan Gizi (MBG) di Lumajang tidak hanya berperan sebagai pusat distribusi makanan bergizi. Diluar itu, menjadi contoh penerapan pengawasan kualitas pangan yang ketat dan terintegrasi.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kabupaten Lumajang memastikan makanan yang disalurkan aman dan memenuhi standar gizi.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lumajang, Moch. Sonhaji, menyampaikan bahwa pengawasan mutu pangan menjadi bagian penting dalam tata kelola dapur MBG yang profesional dan berkelanjutan.
“Kami tidak hanya mengandalkan ketersediaan makanan, tetapi juga memastikan kualitas dan keamanannya. Untuk itu, keterlibatan BPOM dan Diskopindag menjadi krusial dalam menjaga standar yang berlaku,” kata Sonhaji, Rabu (10/9/25).
Tidak hanya itu, dapur MBG juga diawaki oleh tim profesional yang terdiri dari ahli gizi, kepala dapur, dan akuntan, guna menjaga efisiensi sekaligus transparansi dalam proses distribusi.
“Pengawasan kualitas pangan bukan hanya soal standar kesehatan, tetapi juga menyangkut kepercayaan publik. Kita harus pastikan bahwa program ini berjalan dengan tanggung jawab penuh,” paparnya.
BPS Lumajang telah melakukan survei menyeluruh terhadap penyedia bahan pangan, supplier, hingga penerima manfaat. Data ini digunakan sebagai basis pengambilan keputusan untuk memastikan efektivitas program.
Lebih jauh, keterlibatan BPOM memberikan jaminan terhadap makanan yang dibagikan tidak mengandung zat berbahaya. Adapun Diskopindag memastikan rantai pasok berjalan lancar dan bahan pangan tersedia dengan harga wajar.
“Dengan kolaborasi yang kuat, kami berharap dapur MBG bisa terus menjadi model layanan publik yang efektif, sehat, dan berkelanjutan,” pungkasnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra