Menu

Mode Gelap
Gelombang Demonstrasi di Gedung DPRD Kota Probolinggo, Mahasiswa Tuntut Keadilan dan Reformasi Pemkab Jember Resmikan Layanan PMI, Dorong Proses Administrasi Lebih Efektif Polisi Ringkus Pelaku Pembacokan di Kedungsupit Probolinggo, Motif Masih Diselidiki Bupati Lumajang dan Ketua DPRD Kompak Jaga Harga Pangan Lewat GPM PT. KAI Daop 9 Jember Eksekusi Aset Rumah Dinas di Kota Probolinggo, Diklaim Penghuni Sejak 2005 Polres Pasuruan Gandeng Kepala Desa Jaga Kondusivitas

Pemerintahan · 1 Sep 2025 19:27 WIB

Bupati Lumajang dan Ketua DPRD Kompak Jaga Harga Pangan Lewat GPM


					Suasana Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemkab Lumajang. (Foto: Istimewa). Perbesar

Suasana Gerakan Pangan Murah (GPM) yang digelar Pemkab Lumajang. (Foto: Istimewa).

Lumajang, – Akhir pekan lalu, kawasan Alun-Alun Lumajang dipadati warga yang antusias mengikuti Gerakan Pangan Murah (GPM). Program yang digelar serentak di 21 kecamatan ini menjadi magnet masyarakat, terutama di tengah fluktuasi harga kebutuhan pokok yang masih terasa di berbagai daerah.

Gerakan ini tak hanya menjadi solusi konkret atas mahalnya harga pangan, tetapi juga menjadi bentuk nyata kehadiran negara dalam menjaga kestabilan ekonomi masyarakat. Ketua DPRD Lumajang, Oktafiani, turut hadir di tengah warga dan menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program tersebut.

“Kemerdekaan tahun ini tidak hanya dirayakan dengan upacara, tetapi juga lewat hadirnya negara menjaga harga kebutuhan rakyat tetap stabil. Melalui GPM, masyarakat bisa membeli kebutuhan pokok dengan harga yang jauh lebih terjangkau,” kata Oktafiani, Senin (1/8/25).

Dalam kegiatan yang turut dihadiri oleh Bupati Lumajang Indah Amperawati dan jajaran Forkopimda itu, berbagai kebutuhan pokok dijual dengan harga miring. Di antaranya, beras kemasan 5 kg Rp56.000,  minyak goreng kemasan 1 liter Rp 15.000, telur ayam 1 kg Rp25.000, dan gula pasir 1 kg Rp15.500.

Oktafiani menilai, keberhasilan GPM adalah hasil sinergi antara pemerintah daerah, Bulog, pelaku UMKM, kelompok tani, dan pelaku usaha lokal lainnya. Menurutnya, langkah ini menunjukkan bahwa stabilitas harga dan daya beli rakyat adalah hal yang bisa dicapai melalui kolaborasi lintas sektor.

“Kita semua bertanggung jawab menjaga stabilitas ekonomi lokal. Dengan GPM, rakyat tidak hanya merasa dibantu, tapi juga dilibatkan dalam proses membangun ketahanan pangan daerah,” tambah Oktafiani.

Sementara itu, Bupati Lumajang, Indah Amperawati menyebut, bahwa kehadiran GPM adalah bentuk implementasi nyata dari semangat kemerdekaan di sektor ekonomi. Ia menegaskan pentingnya menciptakan rasa tenang di tengah masyarakat dengan menjaga daya beli dan mengendalikan inflasi.

“Harga pangan yang stabil, masyarakat bisa tenang, daya beli terjaga, dan inflasi terkendali. Itulah arti kemerdekaan ekonomi,” katanya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Pemkab Jember Resmikan Layanan PMI, Dorong Proses Administrasi Lebih Efektif

1 September 2025 - 20:05 WIB

Bupati Pasuruan Ajak Semua Pihak Wujudkan Pasuruan Aman dan Kondusif

1 September 2025 - 17:15 WIB

Bunda Indah Tegaskan Perbaikan Infrastruktur Sekolah Prioritas Pemkab Lumajang

1 September 2025 - 16:33 WIB

Bupati Lumajang: Mahasiswa Tetap Belajar, Pekerja Jangan Terprovokasi

1 September 2025 - 16:11 WIB

Pemkab Jember Perpanjang Bebas Denda Pajak hingga Akhir Tahun, Tarif Retribusi Pasar Juga Diturunkan

29 Agustus 2025 - 20:51 WIB

Dongkrak Produksi Pangan, Pemkab Jember Siapkan Pembangunan Irigasi Seluas 78 Hektare

29 Agustus 2025 - 13:52 WIB

Tiga Nama Muncul sebagai Calon PJ Sekda Kota Probolinggo, Siapa Saja?

28 Agustus 2025 - 21:06 WIB

BP Haji Bertransformasi jadi Kementerian, Kemenag Jember Sebut Minim Informasi

28 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Demi Jalan Tembus GOR A. Yani, Pemkot dan Pemkab Probolinggo Sepakat Pinjam Pakai Aset

27 Agustus 2025 - 18:48 WIB

Trending di Pemerintahan