Menu

Mode Gelap
PKK Kabupaten Pasuruan Ikut Andil dalam Pencegahan Narkoba Bersama BNN Tipu Warga Pakai Modus Bansos, Pria di Lumajang Dipukuli Massa Bunda Indah Ingatkan ASN Lumajang untuk Adaptif Hadapi Era Digital Kendarai Grand Livina, Pasutri ini Kompak Curi Sepeda Anak di Kraksaan Layang-layang Jadi Penyebab Utama Padamnya Listrik PLN di Lumajang Gudang Mebel di Pasuruan Hangus, Kerugian Ditaksir Puluhan Juta

Sosial · 26 Agu 2025 15:07 WIB

Layang-layang Jadi Penyebab Utama Padamnya Listrik PLN di Lumajang


					Layang-layang menjadi penyebab utama padamnya listrik PLN di Lumajang. (Foto: Ilustrasi) Perbesar

Layang-layang menjadi penyebab utama padamnya listrik PLN di Lumajang. (Foto: Ilustrasi)

Lumajang, – PT PLN (Persero) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Lumajang mengungkapkan, bahwa layang-layang menjadi salah satu sebab utama terjadinya pemadaman listrik di wilayah Lumajang.

Hal ini disebabkan karena layangan yang putus dan tersangkut di jaringan kabel listrik memicu gangguan arus pendek (short circuit).

Manager PLN ULP Lumajang, Ardhyan Fajar, menjelaskan, bahwa banyak layang-layang, terutama yang berbahan plastik dan memiliki ekor panjang, tersangkut di tiga kabel sekaligus, yang kemudian menyebabkan korsleting.

“Kabel jaringan itu ada tiga. Jika plastik dari layangan mengenai ketiganya secara bersamaan, itu akan menyebabkan arus pendek. Proses perbaikannya butuh waktu, sehingga pemadaman bisa berlangsung cukup lama,” jelas Ardhyan, Selasa (26/8/25).

Hingga saat ini, PLN Lumajang melakukan sosialisasi langsung ke lokasi-lokasi tempat anak-anak biasa bermain layangan, seperti di Jembatan Gambiran yang setiap hari dipenuhi warga bermain layang-layang.

Selain bahan plastik, rangka layang-layang yang terbuat dari bambu juga berpotensi menimbulkan gangguan, terutama saat musim hujan.

“Bambu yang basah dapat menghantarkan air dan menyebabkan arus listrik menyebar antar kabel,” katanya.

Tak hanya layang-layang, Ardhyan menyampaikan, pohon tumbang juga menjadi penyebab lain gangguan listrik, khususnya pohon jenis sengon.

Ia menyebut, petugas sering menghadapi kendala ketika hendak memangkas pohon milik warga, karena adanya penolakan.

“Pemilik pohon kadang keberatan pohonnya dipangkas, padahal gangguan listrik bisa berdampak pada masyarakat yang lebih luas,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

PKK Kabupaten Pasuruan Ikut Andil dalam Pencegahan Narkoba Bersama BNN

26 Agustus 2025 - 17:31 WIB

Bangunan Liar di Kawasan Pelabuhan Kota Pasuruan Dibongkar Paksa

25 Agustus 2025 - 18:04 WIB

Stok Beras Medium di Jatim Mulai Langka, Begini Kondisinya di Probolinggo

25 Agustus 2025 - 16:01 WIB

Sempat Pudar, Tradisi Kelereng Balap Kembali Warnai Agustusan di Kedungsupit Probolinggo

24 Agustus 2025 - 16:48 WIB

Haru! Belasan Emak-emak di Probolinggo Dapat Hadiah Umroh Gratis

22 Agustus 2025 - 05:07 WIB

Polisi Inisiasi Gerakan Pangan Murah di Probolinggo, 44 Ton Beras Ludes

21 Agustus 2025 - 18:08 WIB

Warga Desa Tempuran Pasuruan Geruduk Kantor Kecamatan, Tuntut Kades Mundur

21 Agustus 2025 - 17:01 WIB

Kekeringan Meluas, BPBD Kabupaten Probolinggo Salurkan 237 Ribu Liter Air Bersih

19 Agustus 2025 - 18:10 WIB

Berani Lepas Bansos, Lamisih Ingin Jadi Inspirasi untuk Keluarga Lain

19 Agustus 2025 - 15:05 WIB

Trending di Sosial