Lumajang, – Aksi massa warga Desa Tunjung, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, yang menggeruduk kantor Polsek Gucialit, Kamis (15/8/25) malam, viral di media sosial.
Video yang beredar luas di grup-grup WhatsApp menunjukkan protes keras warga terhadap dugaan pemerasan terhadap kepala desa mereka oleh oknum yang mengaku dari lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Dalam video tersebut, tampak warga beramai-ramai mendatangi kantor polisi, sebagian membawa spanduk, dan beberapa lainnya merekam jalannya aksi. Terlihat pula Kepala Desa Tunjung ikut berada di barisan warga dan menyampaikan keluhannya secara langsung.
“Saya ini jadi kepala desa mau memajukan desa dan memakmurkan masyarakat, tapi kok bisa ini saya malah diperas. Jadi, tolong ini ditindaklanjuti hukum ya,” ucap Sari Rosi, Kepala Desa Tunjung, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang.
Warga menuntut pihak kepolisian mengusut tuntas dugaan pemerasan itu dan tidak membiarkan kasusnya mengendap. Aksi mereka menjadi sorotan luas di media sosial dan mendorong aparat bergerak cepat.
Kapolsek Gucialit Iptu Arie Udiyanto membenarkan, adanya aksi warga. Ia mengatakan, tiga orang telah diamankan terkait dugaan pemerasan terhadap kepala desa. Para pelaku kemudian dilimpahkan ke Polres Lumajang untuk proses lebih lanjut.
“Info yang bersangkutan sudah dilimpahkan ke reskrim. Bisa koordinasi ke Humas Polres,” kata Arie melalui pesan singkat.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Lumajang, Ipda Untoro Abimanyu menjelaskan, ketiga orang yang diamankan masih berstatus sebagai terlapor dan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan.
“Yang melapor adalah kepala desanya karena ada dugaan pemerasan. Sementara dugaannya dari oknum LSM. Tapi kami masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut,” katanya. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra