Menu

Mode Gelap
Harga Jual Turun, Pemkab-DPRD Probolinggo Sidak Gudang Tembakau di Paiton Marak Pencurian Motor Mahasiswa, UIN KHAS Jember Evaluasi Penempatan KKN di Lumajang Langgar Kode Etik, Dua Anggota Polres Probolinggo Kota Dipecat Berusia Satu Abad Lebih, Dua Terowongan KA di Jember–Banyuwangi Akan Dibangun Ulang Atasi Dampak Kekeringan, Polisi Gelontorkan Bantuan Air Bersih Nekat Curi Dua Bungkus Rokok, Warga Opo-opo Krejengan Nyonyor Digebuk Massa

Regional · 11 Agu 2025 18:47 WIB

Berusia Satu Abad Lebih, Dua Terowongan KA di Jember–Banyuwangi Akan Dibangun Ulang


					TUA: Dua petugas Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) saat meninjau Terowongan Mrawan yang ada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo  Kabupaten Jember. (Foto: Dok Humas DJKA). Perbesar

TUA: Dua petugas Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) saat meninjau Terowongan Mrawan yang ada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo Kabupaten Jember. (Foto: Dok Humas DJKA).

Jember,- Dua terowongan legendaris di jalur Kalisat Jember – Banyuwangi, yakni Mrawan dan Garahan, akan dibangun ulang.

Keduanya sudah beroperasi lebih dari 110 tahun dan dinilai perlu diganti demi keselamatan perjalanan serta peningkatan kapasitas jalur.

Humas Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Surabaya, Alfaviega Septian Pravangasta menyebut, secara struktur dua terowongan itu masih layak. Namun ada risiko teknis yang tidak bisa diabaikan.

Salah satunya, kata dia, perembesan air di Terowongan Mrawan yang bersumber dari sungai di atasnya. Perawatan yang dilakukan sejak 2021 hanya bersifat sementara.

“Dengan usia lebih dari satu abad, kekuatan konstruksi menurun. Solusi terbaik adalah membangun terowongan baru,” kata Alfaviega, Senin (11/8/25).

Proyek penggantian ini telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029.

Menurutnya, studi kelayakan akan dimulai pada 2026 hingga 2027, disusul tahap konstruksi pada 2028, dan ditargetkan rampung pada 2029.

Program ini juga menjadi bagian dari Rencana Strategis Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Surabaya 2025–2030.

Terowongan Garahan yang dibangun pada 1901 dan dioperasikan pada 1910 memiliki panjang 113 meter, sementara Mrawan mencapai 690 meter.

Dulunya, jalur ini hanya digunakan untuk lintasan cabang Kalisat–Banyuwangi. Namun kini, peningkatan volume perjalanan dan kecepatan kereta membuat infrastrukturnya harus beradaptasi.

Pihak BTP menilai, revitalisasi ini tidak hanya penting untuk keselamatan, tetapi juga akan memperlancar arus logistik dan penumpang menuju wilayah timur Jawa.

Jika proyek ini tidak segera direalisasikan, risiko gangguan perjalanan hingga penurunan kapasitas lintasan dikhawatirkan akan semakin besar.

“Ini juga menjadi langkah mendukung hilirisasi ekonomi daerah,” tutup Alfaviega. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 19 kali

Baca Lainnya

Marak Pencurian Motor Mahasiswa, UIN KHAS Jember Evaluasi Penempatan KKN di Lumajang

11 Agustus 2025 - 19:38 WIB

Momentum HUT RI ke-80, KAI Tawarkan Harga Tiket Hanya 80 Persen

11 Agustus 2025 - 15:46 WIB

Ribuan Goweser Ikuti Gowes Ansor Jatim di Pasuruan

10 Agustus 2025 - 18:15 WIB

Marak Pencurian, 8 Kampus Tarik Mahasiswa KKN Kolaboratif dari Lumajang

8 Agustus 2025 - 17:56 WIB

Rentetan Pencurian Motor, Unej Hentikan KKN di 102 Desa di Lumajang

8 Agustus 2025 - 17:34 WIB

Polisi Bantah Ada Izin Sound Horeg di Karnaval Karanglo Lumajang

8 Agustus 2025 - 15:50 WIB

Akses Gumitir Ditutup, KA Pandanwangi Tambah 6 Stasiun

7 Agustus 2025 - 19:16 WIB

Minim Kontribusi, Warga Keluhkan Pengeboran Air Minum Kemasan di Ambulu Probolinggo

7 Agustus 2025 - 14:07 WIB

Musim Kemarau Tiba, Waspadai Karhutla di Kawasan Gunung Bromo

6 Agustus 2025 - 20:04 WIB

Trending di Regional