Menu

Mode Gelap
Diawali Cek-cok, Pasutri di Tiris Probolinggo Dibacok Tetangga Penerbangan Jember–Jakarta Terwujud, Gus Fawait: Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Klaim Salah Sasaran, Korban Pembacokan Minta Keadilan ke Polres Probolinggo Kota Akhirnya, Penerbangan Perdana Jember – Jakarta Resmi Terwujud Minim Fasilitas, Pebalap Jember Sambut Baik Rencana Pembangunan Sirkuit di Kawasan Stadion JSG Petaka Dinihari, Api Lalap Gedung SMKN 1 Winongan Pasuruan

Budaya · 9 Agu 2025 20:51 WIB

Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo


					Bupati Probolinggo, Gus dr. Muhammad Haris atau Gus Haris saat hadiri Tari Sodoran di Balai Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (9/8/25) siang. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

Bupati Probolinggo, Gus dr. Muhammad Haris atau Gus Haris saat hadiri Tari Sodoran di Balai Desa Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (9/8/25) siang. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,– Warga dari 3 desa di lereng Gunung Bromo, yakni Desa Ngadisari, Wonokerto dan Jetak, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (9/8/25) menggelar ritual Tari Sodoran.

Pelaksanaan ritual Tari Sodoran tahun 1947 Saka atau 2025 masehi sebagai rangkaian Hari Raya Karo tersebut dilaksanakan di Balai Desa Jetak, yang tahun ini bertindak sebagai tuan rumah.

Selain dihadiri oleh tokoh adat dan dukun pandita dari tiga desa (Jetak, Ngadisari, dan Wonotoro), ritual tahunan ini juga dihadiri oleh Bupati Probolinggo, Gus dr. Muhammad Haris atau Gus Haris.

Gus Haris mengatakan, Gunung Bromo bukan sekadar destinasi wisata alam. Melainkan juga merupakan rumah bagi adat, budaya, dan masyarakat yang menjaga kearifan lokal.

“Untuk itu, saya berharap wisatawan yang datang ke Gunung Bromo tidak hanya menikmati wisatanya saja, tetapi juga mengenal budaya serta adat istiadat Suku Tengger yang ada disini,” ujarnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Probolinggo ini menegaskan, Suku Tengger memiliki beragam tradisi, seperti Tari Sodoran yang digelar saat Hari Raya Karo, Hari Raya Yadnya Kasada, serta tradisi lima tahunan yakni Unan-unan.

Tradisi-tradisi tersebut, tambahnya, akan menjadi agenda resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo, agar lebih diketahui oleh masyarakat luas.

Untuk mendukung hal tersebut, ke depan akan ada even-even rutin di kawasan Bromo setiap bulannya yang melibatkan langsung tradisi-tradisi dari Suku Tengger.

“Dengan begitu, dalam travel pattern atau pola perjalanan wisatawan yang hendak datang ke Bromo, mereka sudah mengetahui jadwal even-even budaya yang akan digelar,” terang Gus Haris.

Pemkab Probolinggo juga akan secara aktif menyampaikan informasi terkait budaya dan jadwal kegiatan budaya di Bromo. Harapannya, wisatawan bisa merencanakan kunjungan sekaligus memahami budaya lokal lereng Bromo.

“Jika tidak kita sampaikan, wisatawan tidak akan tahu. Maka ke depan, wisatawan yang datang ke Bromo juga diharapkan bisa mengenal adat istiadat dan budaya yang ada di sini,” Gus Haris memungkasi. (*)

 


Editor : Mohammad S

Publisher : Keyra


Artikel ini telah dibaca 65 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Kemeriahan Maulid Nabi di Pasuruan, Warga Berebut Barang dalam Tradisi Arebbuan

5 September 2025 - 10:53 WIB

Padepokan Fashion Carnaval Probolinggo, Kuatkan Identitas Kebudayaan Indonesia

31 Agustus 2025 - 20:40 WIB

Terinspirasi Pejuang Kemerdekaan, Peserta Tajemtra Berusia 70 Tahun ini Tuntaskan Rute 30 KM

24 Agustus 2025 - 08:33 WIB

15 Ribu Peserta Semarakkan Tajemtra 2025, Termasuk WNA China

24 Agustus 2025 - 02:02 WIB

Tajemtra 2025 Siap Digelar, 15.171 Peserta Terdaftar

22 Agustus 2025 - 19:22 WIB

Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

9 Agustus 2025 - 18:19 WIB

Wisatawan Mancanegara Ramaikan Tradisi Jolen di Lereng Gunung Semeru

28 Juli 2025 - 19:28 WIB

Tradisi Ujung dan Ujub, Upaya Menolak Bala di Desa Kandangan

28 Juli 2025 - 18:00 WIB

Dari Tumpeng hingga Sayuran, Warga Berebut Isi Jolen Penuh Kegembiraan

28 Juli 2025 - 14:24 WIB

Trending di Budaya