Menu

Mode Gelap
Eks ABK asal Sumsel Meninggal di Probolinggo, Dugaan Penyebab Kematian Bikin Miris Honda CB150 Tabrak Supra X di Patalan Probolinggo, Tiga Orang Meninggal Dunia Dorong Wisatawan Kenali Budaya Tengger, Bupati Gus Haris Siapkan Kalender Even di Bromo Bocah 7 Tahun yang Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Wonorejo Dianiaya Saat Bermain di Halaman Rumah Isak Tangis Pecah Saat Jenazah Bocah 7 Tahun Tiba di Rumah Duka Hari Raya Karo, 3 Desa Lereng Bromo Probolinggo Gelar Ritual Tari Sodoran

Ekonomi · 8 Agu 2025 18:10 WIB

Penjual Bendera Musiman Marak, Namun Omset Kini Turun


					MUSIMAN: Penjual bendera di Jalan Panglima Sudirman, Kota Probolinggo, Mansyur, tengah menunggu pembeli. (foto: Hafiz Rozani). Perbesar

MUSIMAN: Penjual bendera di Jalan Panglima Sudirman, Kota Probolinggo, Mansyur, tengah menunggu pembeli. (foto: Hafiz Rozani).

Probolinggo,– Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-80, penjual bendera merah putih mulai marak di Kota Probolinggo. Meski ramai, namun para pedagang ini mengaku omzet penjualan mereka turun.

Pantauan PANTURA7.com, para pedagang musiman ini terlihat menjajakan dagangannya di beberapa titik strategis. Seperti Jalan Soekarno Hatta, Jalan Panglima Sudirman, dan Jalan Suroyo.

Pedagang bendera, Igun Gunaida (52) mengatakan, dirinya baru mulai berjualan di Probolinggo beberapa hari terakhir. Namun, ia mengeluhkan penurunan penjualan dibandingkan tahun lalu.

“Penjualan bendera sudah turun sejak dua tahun terakhir. Bahkan hari ini saja saya belum mendapat pembeli,” ujar Igun saat ditemui di lapaknya, Kamis (8/8/2025).

Pria asal Bandung, Jawa Barat ini menjual berbagai jenis bendera. Mulai umbul-umbul seharga Rp350 ribu hingga bendera merah putih berbagai ukuran, yang dijual mulai Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per lembar.

“Saya akan berjualan hingga tanggal 15 Agustus. Tapi saya perkirakan omzet tahun ini akan turun,” tambah dia.

Berbeda dengan Igun, Mansyur (47), pedagang asal Garut, Jawa Barat, mengaku sudah menjual sekitar 70 bendera sejak mulai berjualan pada tanggal 25 Juli 2025.

Menurutnya, ia rutin berjualan di Kota Probolinggo setiap tahun. Tahun ini, ia memprediksi bakal ada penurunan omset penjualan.

“Alhamdulillah, sudah 70 bendera dari berbagai jenis dan ukuran yang laku. Tapi memang omset menurun karena banyak warga yang kini membeli bendera secara online,” beber dia.

Menurut Mansyur, bendera ukuran standar 60×90 cm masih menjadi favorit pembeli, disusul umbul-umbul. Ia menargetkan, omset penjualan bisa tembus Rp20 juta, sama seperti tahun sebelumnya.

“Saya berjualan sampai tanggal 17 Agustus. Targetnya tetap Rp20 juta meski persaingan saat ini makin ketat,” tutupnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 20 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Ancaman TSNA Bayangi Petani Tembakau Lumajang Jelang Panen

7 Agustus 2025 - 12:05 WIB

Susu Kambing Senduro, dari Peternakan ke Gelas, Bisnis Sehat ala Anak Muda Lumajang

6 Agustus 2025 - 16:09 WIB

Kekeringan, Petani Tunjungrejo Lumajang Terancam Gagal Panen

5 Agustus 2025 - 10:59 WIB

Dari Lupis hingga Sayur Gratis, Cerita Hangat di Balik Pasar Minggu Rowojali RW 06

3 Agustus 2025 - 10:11 WIB

Ketahanan Pangan Gagal Jika Petani Hanya Jadi Objek, Bukan Subjek

3 Agustus 2025 - 09:39 WIB

Cuaca Laut Buruk, Harga Ikan di TPI Mayangan Probolinggo Melambung

25 Juli 2025 - 15:25 WIB

Budidaya Ayam Petelur dan Burung Puyuh Jadi Pendongkrak Ekonomi Desa di Lumajang

25 Juli 2025 - 13:45 WIB

Petani Semangka di Ambulu Jember Keluhkan Minimnya Pendampingan, Jamur Jadi Ancaman Utama

24 Juli 2025 - 19:37 WIB

Serapan Gabah Bulog Jember Turun Usai Panen Raya, Fokus ke Panen Gaduh

24 Juli 2025 - 19:10 WIB

Trending di Ekonomi