Probolinggo,– Memasuki musim kemarau tahun ini, sedikitnya 25 desa di Kabupaten Probolinggo mengalami kekeringan. Pemerintah daerah pun memasifkan bantuan air bersih di kawasan terdampak kekeringan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, Oemar Sjarief mengatakan, pihaknya telah melakukan droping air bersih sebanyak 14 kali sejak bulan Juni hingga Agustus 2025.
“Terdapat 25 desa yang tersebar di 13 kecamatan terdampak kekeringan,” kata Oemar, Kamis (7/8/2025).
Adapun beberapa desa yang terdampak kekeringan, antara lain:
– Kecamatan Bantara: Desa Gunung Tugel, Legundi, dan Karanganyar
– Kecamatan Tegalsiwala: Desa Bulujaran Kidul dan Lor, Desa Paras, Gunung Bekkel, Malawan Wetan, dan Malasan
– Kecamatan Kuripan: Desa Jatisari dan Kedawung
– Kecamatan Tongas: Desa Curah Tulis, Sumberkramat, dan Tongas Kulon
– Kecamatan Tiris: Desa Rejing dan Tulupari
“Dari 25 desa tersebut, Desa Tulupari merupakan desa yang paling sering meminta suplai air bersih,” tambah Oemar.
Droping air bersih dilakukan berdasarkan permintaan dari masing-masing desa atau dusun yang mengalami kekurangan air bersih. Sejauh ini, distribusi air mencakup beberapa wilayah yang mengalami krisis air cukup parah.
Beberapa lokasi droping air bersih antara lain:
– Dusun Karang Tengah, Desa Tulupari: 12.000 liter
– Dusun Krajan, Desa Tegalsono, Kecamatan Tegalsiwalan: 6.000 liter
– Dusun Gunung Malang, Desa Malasan Kulon, Kecamatan Leces: 6.000 liter
– Dusun Paoan, Desa Tegalsono, Kecamatan Tegalsiwalan: 6.000 liter
– Dusun Bringin, Desa Liprak Kidul, Kecamatan Banyuanyar: 12.000 liter
“Dalam seminggu terakhir, hampir setiap hari BPBD Kabupaten Probolinggo melakukan pengiriman air bersih, menyesuaikan permintaan yang masuk,” pungkas Oemar. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra