Probolinggo,— Keberadaan perusahaan air minum kemasan di Desa Ambulu, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, menuai keluhan dari warga setempat.
Warga mengaku merasakan dampak lingkungan yang cukup signifikan, terutama terkait dengan ketersediaan air bersih dan air untuk keperluan pertanian.
Salah satu warga Desa Ambulu, Mohammad Imron menyebut bahwa kekeringan di wilayahnya kian parah dari tahun ke tahun. Ia menduga, aktivitas pengeboran air tanah oleh perusahaan bernama Alamo menjadi penyebab utama menurunnya debit air di desanya.
“Semenjak saya tinggal di sini, kondisi air terus menurun. Sekarang kami mulai kesulitan mendapatkan air untuk keperluan pertanian, termasuk sawah milik saya pribadi. Padahal dulu, sumber air di sini masih cukup melimpah,” tutur Selasa (6/8/25).
Imron juga mengaku khawatir jika ada pengeboran baru yang dilakukan perusahaan tanpa ada sosialisasi atau pemberitahuan kepada warga sekitar. Ia menilai, peralatan modern yang digunakan Alamo tidak sebanding dengan cara manual yang masih dipakai oleh warga.
“Mereka pakai teknologi canggih, sementara kami masih manual. Lama-lama air makin habis,” ia menambahkan.
Selain dampak lingkungan, warga juga menyoroti minimnya kontribusi sosial dari perusahaan. Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang seharusnya menjadi kewajiban perusahaan, disebut tidak pernah dirasakan oleh warga yang tinggal paling dekat dengan lokasi aktivitas pengeboran.
“Kalau memang ada bantuan atau kunjungan dari Alamo, kenapa bukan ke kami yang terdampak langsung? Kenapa justru ke kota? Ini kan masih satu kabupaten, dan kami yang merasakan dampaknya,” cetus Imron.
Ia berharap pihak perusahaan terbuka dan bertanggung jawab atas aktivitas yang mereka lakukan, serta lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat sekitar, terutama di desa-desa yang terdampak langsung seperti Ambulu, Sumberbendo, dan Banjarsari.
Hingga berita ini diturunkan, Direktur PT Bromo Tirta Lestari, Sugio Purnomo, belum memberikan keterangan resmi meski telah dihubungi melalui sambungan telepon seluler.
Anggota Komisi IIl DPRD Kabupaten Probolinggo, Deni Ilhami mengaku menyayangkan jika keberadaan perusahaan air minum tersebut justru menimbulkan dampak negatif bagi warga sekitar.
“Apalagi CSR yang seharusnya dinikmati oleh masyarakat wilayah Kabupaten Probolinggo malah salah alamat. Ini menjadi catatan serius agar perusahaan tidak abai terhadap kewajibannya kepada masyarakat sekitar,” kecamnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra