Menu

Mode Gelap
Angka Kemiskinan Kota Probolinggo Tahun 2025 Turun Jadi 5,69 Persen, Masuk 6 Besar di Jatim Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur Wanita di Winongan Dihadang Begal, Motor, HP, dan Uang Tunai Amblas Penerbangan Perdana Jember–Jakarta Kembali Ditunda, Dijadwalkan 23 September 2025 Beras Lokal dan SPHP Bisa Berdampingan, Bukan Harus Bersaing Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

Pemerintahan · 4 Agu 2025 19:25 WIB

Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak


					Untung Suropati, (baju ungu) usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Jember, Senin (4/8/25). (Foto: M. Abd Rozaq Mubarok)
Perbesar

Untung Suropati, (baju ungu) usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Jember, Senin (4/8/25). (Foto: M. Abd Rozaq Mubarok)

Jember, – Kesulitan mencari pekerjaan layak dan keterbatasan akses layanan publik masih menjadi masalah utama bagi penyandang tunarungu di Jember.

Salah satunya dialami Untung Suropati, warga Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, yang kini bekerja sebagai juru parkir karena tidak mendapatkan kesempatan kerja formal.

Masalah itu disampaikan oleh Penerjemah Bahasa Isyarat (PBI) Mohammad Iqbal Muhajir, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Jember, Senin (4/8/25).

Menurutnya, Untung menghadapi situasi rentan karena penghasilan yang tidak pasti, sementara ia harus menghidupi istri dan dua anak kecilnya.

“Kesulitannya tidak hanya pada pekerjaan, tetapi juga ketika harus berobat ke rumah sakit karena minimnya layanan dengan kemampuan bahasa isyarat,” jelas Iqbal.

Hal senada disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis Bahasa Universitas Islam Jember, Endah Nur Tjendani, yang turut mendampingi komunitas tunarungu dalam pertemuan tersebut.

Endah berharap, pemerintah daerah segera menyediakan layanan ramah tunarungu di fasilitas kesehatan dan memperluas akses pekerjaan yang inklusif.

Ia menegaskan, bahwa pemenuhan hak dasar penyandang disabilitas, terutama tunarungu, harus menjadi perhatian serius agar mereka bisa hidup mandiri dan tidak bergantung pada pekerjaan sektor informal dengan pendapatan tidak stabil.

“Kami ingin paling tidak di puskesmas sudah ada layanan untuk tuli, supaya mereka tidak mengalami hambatan komunikasi,” tegasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 32 kali

Baca Lainnya

Lumajang Beradaptasi dengan Efisiensi Anggaran, Fokus pada Pembangunan Infrastruktur

18 September 2025 - 19:00 WIB

Pembangunan Tak Boleh Molor, DPRD Lumajang Kawal Serapan Anggaran Hingga Tuntas

18 September 2025 - 16:56 WIB

Wow! Pimpinan DPRD Kabupaten Pasuruan Bakal Dibuatkan Rumah Dinas Seharga Rp10 Miliar

18 September 2025 - 15:11 WIB

Di Lumajang, Anak-anak Bisa Pilih Menu Makan Bergizi Sendiri

17 September 2025 - 14:56 WIB

Bupati Lumajang: Pers Mitra Strategis untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis

17 September 2025 - 14:36 WIB

Ketua Komisi D DPRD Lumajang Turun ke Pasrujambe, Serap Aspirasi Kesehatan Warga

15 September 2025 - 16:17 WIB

Pemkab Lumajang Kucurkan Rp891 Juta dari DBHCHT untuk Bangun 54 Gudang Pengering Tembakau

15 September 2025 - 15:51 WIB

Tanamkan Karakter Anti Korupsi, Pemkab Probolinggo Gelar Anti Corruption Fest 2025

15 September 2025 - 12:47 WIB

Lumajang Kawal Percepatan PPPK ke Jakarta, Ribuan Honorer Dapat Kepastian

14 September 2025 - 12:24 WIB

Trending di Pemerintahan