Menu

Mode Gelap
Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak Naik Motor Bawa Rumput, Warga Lekok Tewas di Jalur Pantura Grati Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih Latihan Upacara HUT RI di Lumajang Nyaris Gagal, Diselamatkan oleh Aksi Tak Terduga Petugas BPBD Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo Kades Akan Evaluasi Karnaval Sound Horeg Pasca Penonton Meninggal

Pemerintahan · 4 Agu 2025 19:25 WIB

Tunarungu di Jember Minta Akses Layanan Publik dan Pekerjaan Layak


					Untung Suropati, (baju ungu) usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Jember, Senin (4/8/25). (Foto: M. Abd Rozaq Mubarok)
Perbesar

Untung Suropati, (baju ungu) usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Jember, Senin (4/8/25). (Foto: M. Abd Rozaq Mubarok)

Jember, – Kesulitan mencari pekerjaan layak dan keterbatasan akses layanan publik masih menjadi masalah utama bagi penyandang tunarungu di Jember.

Salah satunya dialami Untung Suropati, warga Kelurahan Wirolegi, Kecamatan Sumbersari, yang kini bekerja sebagai juru parkir karena tidak mendapatkan kesempatan kerja formal.

Masalah itu disampaikan oleh Penerjemah Bahasa Isyarat (PBI) Mohammad Iqbal Muhajir, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama DPRD Jember, Senin (4/8/25).

Menurutnya, Untung menghadapi situasi rentan karena penghasilan yang tidak pasti, sementara ia harus menghidupi istri dan dua anak kecilnya.

“Kesulitannya tidak hanya pada pekerjaan, tetapi juga ketika harus berobat ke rumah sakit karena minimnya layanan dengan kemampuan bahasa isyarat,” jelas Iqbal.

Hal senada disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis Bahasa Universitas Islam Jember, Endah Nur Tjendani, yang turut mendampingi komunitas tunarungu dalam pertemuan tersebut.

Endah berharap, pemerintah daerah segera menyediakan layanan ramah tunarungu di fasilitas kesehatan dan memperluas akses pekerjaan yang inklusif.

Ia menegaskan, bahwa pemenuhan hak dasar penyandang disabilitas, terutama tunarungu, harus menjadi perhatian serius agar mereka bisa hidup mandiri dan tidak bergantung pada pekerjaan sektor informal dengan pendapatan tidak stabil.

“Kami ingin paling tidak di puskesmas sudah ada layanan untuk tuli, supaya mereka tidak mengalami hambatan komunikasi,” tegasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 13 kali

Baca Lainnya

Pemprov Jatim Terbitkan SE Pengibaran Bendera Merah Putih

4 Agustus 2025 - 18:33 WIB

Gubernur dan TNI Resmi Memulai Rutilahu Jatim dari Probolinggo

4 Agustus 2025 - 17:24 WIB

Bendera Fiksi Merebak Jelang 17 Agustus, Sekda: Jangan Gantikan Simbol Negara!

4 Agustus 2025 - 14:55 WIB

Sungai Diubah Jadi Daratan, Lahan Negara 9.600 Meter Persegi di Lumajang Hilang

4 Agustus 2025 - 11:47 WIB

Karnaval Berujung Maut, Bupati Lumajang Akan Evaluasi Sound Horeg

4 Agustus 2025 - 10:54 WIB

Pemkot Probolinggo Batalkan Rencana Bangun SMPN di Wilayah Barat, Disdikbud Beberkan Alasan

2 Agustus 2025 - 05:41 WIB

Bupati Tersentuh Nasib Lansia Tinggal di Rumah Tidak Layak di Kunir

1 Agustus 2025 - 20:37 WIB

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember

31 Juli 2025 - 16:32 WIB

Trending di Pemerintahan