Menu

Mode Gelap
Kecelakaan Maut di Tol Gempas, Satu Orang Tewas Seketika Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya Terekam CCTV, Pencuri Pakaian Dalam Wanita di Pasuruan Diringkus Polisi Jalur Lumajang-Malang via Piket Nol Tertutup Longsor di Enam Titik Menderita TBC Menahun, Petani Pasuruan Diduga Akhiri Hidup dengan Pisau Dapur Polres Probolinggo Ringkus Enam Maling Jalanan yang Resahkan Warga

Pemerintahan · 31 Jul 2025 16:32 WIB

Gubernur Khofifah Sebut Gangguan Jalur Laut dan Darat Hambat Distribusi BBM ke Jember


					TINJAU: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau di Kelurahan Kaliwates, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Kamis (31/7/25) siang . (Foto: M. Abd Rozaq  Mubarok). Perbesar

TINJAU: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, saat meninjau di Kelurahan Kaliwates, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember, Kamis (31/7/25) siang . (Foto: M. Abd Rozaq Mubarok).

Jember, – Distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Kabupaten Jember mengalami hambatan akibat gangguan pada jalur transportasi laut maupun darat.

Gelombang tinggi yang menghentikan pelayaran di Ketapang–Gilimanuk, penutupan jalur Gumitir, serta keterbatasan Jembatan Besuk menjadi faktor utama keterlambatan pasokan dari Terminal Tanjungwangi.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyampaikan, bahwa kondisi tersebut berdampak langsung pada antrean kendaraan dan distribusi logistik di sejumlah titik.

“Menurut BMKG, pelayaran di Ketapang–Gilimanuk diminta berhenti sementara karena gelombang tinggi. Kita harapkan nanti sudah ada lampu hijau agar antrean panjang bisa terurai,” jelasnya, Kamis (31/7/25).

Selain faktor cuaca, Khofifah menyoroti penutupan jalur Gumitir yang membuat mobilitas logistik terganggu.

“Pembangunan kembali area Gumitir harus komprehensif dan memastikan fondasi tanah aman, baru kemudian percepatan pemulihan bisa dilakukan,” ujarnya.

Jalur darat lain yang menjadi hambatan adalah Jembatan Besuk yang hanya mampu menahan kendaraan dengan beban maksimal 15 ton, sedangkan mobil tangki Pertamina berbobot 21 ton.

“Kalau dipaksa dengan mobil lebih kecil, distribusi justru akan lebih lama,” ungkapnya.

Sebagai langkah antisipasi, Pertamina melakukan diversifikasi suplai BBM dengan mengambil pasokan dari Terminal Surabaya, Malang, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.

“Ekosistem distribusi ini adalah bentuk keseriusan Pertamina untuk mengatasi kelangkaan BBM di Jember,” tegas Khofifah.

Ia juga berharap dukungan penuh masyarakat agar proses distribusi berjalan lancar. “Kebutuhan masyarakat Jember harus terpenuhi karena berpengaruh pada sekolah, perkantoran, hingga logistik publik,” katanya.

Khofifah menambahkan, pemerintah pusat sudah menambah armada kapal untuk mengurai antrean di Pelabuhan Ketapang. Namun, pelayaran tetap menunggu kondisi laut membaik.

“Keselamatan pelayaran nomor satu. Kita menunggu update BMKG, mudah-mudahan segera normal,” tandasnya. (*)

 


Editor: Mohammad S

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 24 kali

Baca Lainnya

Gubernur Khofifah Tinjau Sekolah Rakyat Terpadu di Jember, ini Pesannya

31 Juli 2025 - 21:54 WIB

Warga Terjebak Banjir Lahar, Pemkab Lumajang Ajukan Normalisasi Sungai Regoyo

31 Juli 2025 - 14:50 WIB

Sekda Memasuki Masa Pensiun, Pemkot Probolinggo Segera Buka Seleksi Terbuka

29 Juli 2025 - 19:55 WIB

Tiga Tahun Mangkrak, Pembangunan Gedung Inspektorat Kota Probolinggo Kembali Dilanjutkan

29 Juli 2025 - 18:05 WIB

Antrean BBM di Lumajang Meningkat Drastis, Bupati Pastikan Stok Aman

29 Juli 2025 - 14:44 WIB

Dampak Kelangkaan BBM, Pemkab Jember Terapkan Belajar dan Kerja dari Rumah

29 Juli 2025 - 11:52 WIB

Bupati Pasuruan Terbitkan Aturan Baru Penggunaan Sound System untuk Karnaval

29 Juli 2025 - 10:30 WIB

Pemkab Jember Kekurangan SDM, Target Peningkatan Populasi Sapi Terancam Gagal

28 Juli 2025 - 20:44 WIB

250 Dapur Makan Bergizi Gratis Disiapkan, Pemkab Jember Genjot Produktivitas Sapi

28 Juli 2025 - 17:51 WIB

Trending di Pemerintahan