Jember,- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember menyiapkan langkah strategis untuk mendukung program ketahanan pangan nasional, terutama dalam pemenuhan kebutuhan daging sapi.
Salah satu upaya yang digagas adalah pembentukan desa-desa tematik peternakan, termasuk sapi dan kambing, guna menjamin ketersediaan pasokan daging di masa mendatang.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, menilai kebutuhan daging sapi akan meningkat seiring program nasional makan bergizi gratis (MBG) di implementasikan.
“Ke depan akan ada 250 dapur untuk makan bergizi gratis di Jember. Karena itu, jangan sampai terjadi kelangkaan daging atau harga yang melonjak tinggi,” ujarnya, Senin, (28/7/25).
Menurutnya, potensi peternakan di Jember cukup besar karena didukung kondisi pertanian dan perkebunan yang memungkinkan masyarakat memelihara ternak di lingkungan rumah.
Pemkab akan bersinergi dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan produktivitas sapi, diantaranya melalui vaksinasi dan program transfer embrio yang memiliki tingkat keberhasilan lebih tinggi dibandingkan metode inseminasi buatan biasa.
“Dengan transfer embrio, peluang sapi betina untuk bunting lebih tinggi sehingga produktivitas meningkat. Ini juga harus diimbangi dengan pemetaan sumber daya manusia yang terampil dalam teknik reproduksi sapi,” tambah Gus Fawait, panggilan akrab Bupati Jember.
Langkah tersebut, kata dia, akan dibahas lebih lanjut dalam rapat tindak lanjut program Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan (Bunga Desaku) yang telah menjaring aspirasi masyarakat, termasuk terkait sektor peternakan.
Pemkab Jember juga akan melakukan pendataan populasi sapi sebagai dasar penyusunan kebijakan pengembangan peternakan.
“Ketika populasinya sudah jelas, kita bisa membuat kebijakan yang lebih tepat,” tandasnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra