Jember,- Pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan gas elpiji di Kabupaten Jember mulai menipis akibat gangguan distribusi yang terjadi beberapa pekan terakhir.
Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Area Besuki menyebut, penumpukan kendaraan di Pelabuhan Tanjung Wangi Banyuwangi menjadi salah satu penyebab utama tersendatnya pasokan energi ke wilayah Jember.
Ketua Hiswana Migas Area Besuki, Ikbal Wilda Fardana menyebut, keterlambatan distribusi sebenarnya telah terjadi sebelum penutupan jalur Gumitir yang kini berlangsung selama dua bulan untuk perbaikan jalan.
“Gangguan ini awalnya dipicu oleh insiden di perairan Ketapang yang menyebabkan pemeriksaan kapal menjadi lebih ketat dan mempengaruhi kelancaran operasional,” ujar Ikbal, Sabtu (26/7/25).
Penutupan jalur Gumitir memperparah kondisi karena kendaraan pengangkut BBM harus melewati jalur alternatif Situbondo – Banyuwangi yang relatif padat.
Akibatnya, stok BBM di Jember anjlok hingga di bawah 40 persen. Bahkan sejumlah SPBU sudah mengalami kekosongan bahan bakar.
“Kami sudah mengalihkan sebagian pasokan ke Surabaya dan menambah armada pengangkut sebagai langkah darurat. Namun, bila kemacetan tidak segera terurai, risiko kelangkaan akan semakin parah,” jelas Ikbal.
Hiswana Migas mendesak otoritas pelabuhan dan operator kapal segera mempercepat proses bongkar muat serta memperlancar arus kendaraan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
“Optimalisasi operasional pelabuhan penting agar distribusi BBM kembali normal dan tidak berdampak lebih luas ke masyarakat,” tandasnya. (*)
Editor: Mohammad S
Publisher: Keyra