Probolinggo,– Penutupan jalur Gumitir menuju Banyuwangi mulai berdampak khususnya pada pengusaha bus yang tergabung di Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Probolinggo.
Organda berharap penutupan di tinjau kembali, sampai penyeberangan Pelabuhan Ketapang – Gilimsnuk normal.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Organda Probolinggo, Tommy Wahyu Prakoso. Ia menyebut, ditutupnya jalur Gumitir ini berdampak kepada perusahaan otobus yang tergabung dalam Organda Probolinggo yang memiliki rute Banyuwangi dan Bali.
“Salah satu imbasnya yakni bus Akas Aurora yang tergabung dalam Organda Probolinggo dengan jurusan Yogyakarta – Banyuwangi pada Kamis subuh pukul 04.00 WIB masih terjebak macet di daerah Banyuwangi,” katanya.
Selain itu, kemacetan ini cukup dikeluhkan sopir bus lain. Alasannya, seharusnya penumpang tujuan Denpasar yang naik pada Rabu malam pukul 19.30 WIB, pada Kamis siang masih terjebak macet di Banyuwangi.
Kemacetan yang terjadi di jalur Pantura ini diperparah dengan kondisi penyebrangan pelabuhan Ketapang – Gilimanuk yang terdapat pengaturan penyeberangan kapal pasca kejadian tenggelamnya sebuah kapal.
Meski begitu, Organda Probolinggo tidak mempermasalahkan pengaturan penyeberangan, karena untuk keselamatan penyeberangan.
“Untuk itu, kami berharap penutupan jalur Gumitir ditunda sampai situasi penyeberangan Ketapang – Gilimanuk normal kembali,” imbuh Tommy. (*)
Editor: Ikhsan Mahmudi
Publisher: Keyra