Probolinggo,- Menjelang dimulainya Sekolah Rakyat (SR), puluhan orang tua calon siswa dikenalkan asrama dan ruang kelas oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Probolinggo.
Pengenalan asrama dan ruang kelas Sekolah Rakyat ke 100 orang tua siswa ini dilakukan Selasa siang (9/7/25). Pengenalan dilakukan langsung oleh Kepala Dinas PPPA Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo.
Dalam pengenalan ini, orang tua juga dipersilahkan melihat kamar atau asrama siswa yang salah satu kamar berisi 3 siswa dengan berisi 2 kamar.
Selain itu, tempat tidur, dalam 1 ruangan terdapat kamar mandi, hingga dapur dan tempat cuci. Kemudian juga ada ruang makan, lapangan olahraga, dan ruang perpustakaan.
Adapun ruang kelas akan berisi 25 siswa yang bertempat di SDN Mayangan 4. Ruangan ini sebelumnya telah di renovasi beberapa waktu yang lalu.
“Jadi pengenalan ini merupakan rangkaian dari persiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 Juli 2025,” kata Kepala Dinas Sosial PPPA Kota Probolinggo, Rey Suwigtyo.
“Sebelumnya calon siswa melakukan tes kesehatan, dan pengenalan ini agar orang tua siswa puas dan tidak kawatir jika anaknya mulai bersekolah nanti,” papar dia.
Suwigtyo menjelaskan bahwa sesuai Rombongan Belajar (Rombel) terdapat 100 siswa yang terbagi menjadi 50 siswa SMP dan 50 siswa SMA.
Nantinya para siswa ini akan diajar oleh 31 guru, dengan rincian 12 guru SMP dan 19 guru SMA.
Selain itu juga ada 1 kepala sekolah, serta 3 pendamping atau wali asuh dari Kementerian Sosial.
Selain fasilitas asrama, para siswa juga akan mendapat seragam hingga sepatu gratis, laptop untuk sarana belajar, hingga perlengkapan lainnya, yang semuanya didapat secara gratis.
“Sementara sekolah rakyat menggunakan pinjam pakai rusunawa, dan SDN Mayangan 4, nantinya sekolah rakyat di Kota Probolinggo akan dibangunkan oleh Pemerintah Pusat setelah pengajuan lokasi disetujui,” imbuh Rey Suwigtyo.
Sementara, salah satu orang tua siswa, Siti Fatimah mengatakan bersyukur dan berterima kasih karena ada yang membantu hingga anaknya bisa melanjutkan sekolah ke jenjang SMA.
“Dari segi fasilitas termasuk asrama sudah bagus, dan ruang kelasnya juga bersih, terlebih anak saya tetep dapat terus sekolah dengan tidak mengurangi beban keluarga,” tandas dia. (*)
Editor : Mohammad S
Publisher : Keyra