Menu

Mode Gelap
Infrastruktur Belum Siap, Lumajang Absen dari Peluncuran Serentak Sekolah Rakyat Belum Ditemukan, Keluarga Korban Perahu Terbalik di Lekok Masih Berharap Korban Selamat Pendaki Muda Hilang Setelah Bertingkah Aneh, Ditemukan Lemas di Lereng Gunung Lemongan Hari Pertama Sekolah Rakyat di Kota Probolinggo, Siswa Ikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah Perahu Rombongan Pemancing Terbalik di Perairan Lekok Pasuruan, Dua Orang Tewas, Tiga Masih Hilang Marak Begal, Curanwan, dan Curanmor: Gus Darwis: NU Lumajang Siap Turun ke Gelanggang

Budaya · 6 Jul 2025 18:02 WIB

Pujawali Rama Satunggal Warsa, Momen Pererat Persaudaraan Umat Hindu se-Nusantara


					Istimewa Perbesar

Istimewa

Lumajang, – Rangkaian Pujawali Rama Satunggal Warsa yang digelar di Pura Mandara Giri Semeru Agung, Desa/Kecamatan Senduro, Lumajang, bukan hanya ritual keagamaan yang sakral.

Kegiatan itu juga menjadi wadah untuk mempererat persaudaraan di antara umat Hindu dari berbagai penjuru nusantara.

Puluhan ribu umat dari Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur bergotong royong, sembahyang bersama, dan saling menyapa dengan suasana hati penuh kekeluargaan.

Puncak perayaan yang jatuh pada Purnamaning Kasa, 10 Juli 2025, menjadi momen spiritual sekaligus sosial yang sangat bermakna. Persembahyangan agung, pengambilan air suci, dan penganyar utama. Penganyar utama dipimpin oleh Ida Pedanda Batuarti dan diikuti oleh pemangku, panitia, serta umat dari berbagai daerah.

Masing-masing daerah datang membawa banten, iringan gamelan, serta semangat kebersamaan untuk turut serta dalam pujawali tahunan ini.

“Melalui Pujawali ini, kita tidak hanya merawat hubungan dengan Tuhan, tetapi juga memperkuat hubungan antar sesama umat. Suasana gotong royong dan persaudaraan sangat terasa. Ini adalah wajah Hindu Nusantara yang penuh harmoni,” kata Wira Dharma, Pengurus Harian Pura Mandara Giri Semeru Agung, Minggu (6/7/25).

Pujawali tahun ini diikuti oleh umat dari lebih dari 20 kabupaten/kota, termasuk dari Banyuwangi, Jember, Tulungagung, Kediri, Blitar, Malang, Sidoarjo, Sumenep, hingga Bali dan NTB, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung dan berbagai daerah lainnya. Sejak awal rangkaian pada 22 Juni 2025, umat telah aktif berpartisipasi dalam berbagai kegiatan seperti pengambilan air suci (tirta) dari berbagai pura dan gunung suci di Jawa Timur.

Kegiatan ini, tidak hanya umat dewasa, banyak generasi muda Hindu turut terlibat sebagai panitia, petugas pengatur lalu lintas, serta tim kebersihan. Keterlibatan ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan masih hidup dan diwariskan lintas generasi.

Rangkaian Pujawali akan berlangsung hingga 21 Juli 2025, dengan penganyar-penganyar dari daerah yang hadir secara bergantian. Seluruh proses berjalan dalam suasana tertib, bersih, dan penuh penghormatan terhadap nilai-nilai adat dan agama.

“Dengan semangat Tat Twam Asi dan ajaran dharma sebagai landasan, Pujawali Satunggal Warsa tahun ini memperlihatkan bahwa kekuatan spiritual umat Hindu tidak hanya terletak pada ritus, tetapi juga pada kebersamaan, toleransi, dan rasa persaudaraan yang tumbuh dari akar budaya yang sama,” pungkasnya. (*)

 


Editor: Ikhsan Mahmudi

Publisher: Keyra


Artikel ini telah dibaca 43 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

1.923 Petani Lumajang Tercakup Asuransi Usaha Tani Padi

10 Juli 2025 - 16:52 WIB

Cok Ace Dorong Kolaborasi Budaya Bali dengan Lumajang

10 Juli 2025 - 16:21 WIB

Diresmikan Saat Purnama 1992, Pura di Senduro Kini Jadi Titik Sakral Umat Hindu

10 Juli 2025 - 15:52 WIB

Jolen Simbol Kerukunan dan Warisan Budaya Desa Senduro

27 Juni 2025 - 19:02 WIB

Grebeg Suro, Warga Lumajang di Lereng Semeru Berebut Gunungan Hasil Bumi

27 Juni 2025 - 13:26 WIB

Basuh Kaki Orang Tua, Tradisi Siswa di Kota Probolinggo saat Hadapi Kelulusan

19 Juni 2025 - 14:48 WIB

Segoro Topeng Kaliwungu, Harmoni Seni dan Pelestarian Alam

19 Juni 2025 - 14:11 WIB

Dihadiri Menteri Kebudayaan, Dua Dukun Pandita Dikukuhkan di Pura Luhur Poten

11 Juni 2025 - 14:37 WIB

Mengenal Sate Lanjeng, Tradisi Tahunan Santri Bani Rancang Probolinggo saat Idul Adha

10 Juni 2025 - 06:35 WIB

Trending di Budaya